Dalam tayangan serial drama televisi berjudul "Ketika Cinta Memanggilmu", penonton diajak menyelami konflik batin yang dirasakan oleh tokoh utama, Amira. Diceritakan bahwa ia terjebak dalam situasi sulit antara perasaan cinta dan kewajiban moralnya. Meskipun Galang memberikan banyak perhatian, hatinya tetap tertuju pada Aksa. Sementara itu, muncul misteri keluarga yang melibatkan Yuni dan Lian, serta ancaman yang mengintai kehidupan mereka. Kisah ini penuh dengan intrik emosional dan twist tak terduga.
Pada sebuah sore yang penuh ketegangan, Amira harus menghadapi dilema besar dalam hidupnya. Di satu sisi, Galang terus mencoba memenangkan hatinya dengan segala bentuk perhatian dan hadiah. Namun, di balik senyum paksaannya, Amira merasa tersiksa karena pikirannya selalu terhubung pada Aksa, sosok yang tak bisa ia lepaskan dari hati. Ketika teka-teki keluarga mulai terkuak melalui temuan foto lama oleh Yuni, rahasia masa lalu semakin menambah kompleksitas cerita ini. Yuni menduga kuat bahwa Amira adalah anaknya dengan Lian, yang kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Di sisi lain, Aksa yang telah ditinggalkan oleh Amira mencoba bangkit dengan menjaga tanggung jawabnya terhadap ayam gadung dan genset sebagai cara untuk membuktikan keseriusannya kepada wanita yang dicintainya. Saat Galang absen, Amira diam-diam keluar rumah untuk memastikan kondisi Aksa. Di sinilah ia menyaksikan momen genting saat Aksa jatuh pingsan tanpa ada yang membantu. Tanpa ragu, meskipun was-was akan ketahuan, Amira turun tangan untuk merawatnya. Ia bahkan masuk ke kamar Aksa untuk memberikan perawatan intensif seperti membersihkan tubuhnya, mengganti perban, dan memberikan madu sebagai nutrisi.
Ketika Aksa akhirnya sadar, ia memohon agar Amira tidak meninggalkannya lagi. Namun, demi keselamatan bersama, Amira harus pergi. Untuk menghindari pengawasan ketat anak buah Galang, Amira menggunakan strategi licik dengan menyamar sebagai hantu kuntilanak menggunakan sprei jemuran warga, membuat para penjaga panik dan lari.
Berkaca dari kisah ini, kita dapat belajar pentingnya pemahaman tentang perasaan sendiri dan orang lain. Drama ini juga mengajarkan betapa kompleksnya hubungan manusia, di mana setiap pilihan yang dibuat sering kali memiliki konsekuensi besar bagi hidup mereka. Penonton diharapkan untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan, baik dalam urusan hati maupun tanggung jawab hidup secara umum.