Rencana transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berstatus Perum menjadi Perseroan Terbatas (PT) telah menjadi sorotan. Langkah ini dilakukan seiring rencana pengelolaan seluruh aset BUMN oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Fahmi Hidayat, menyatakan bahwa perseroan siap melaksanakan perubahan status tersebut setelah mendapat arahan resmi dari Kementerian BUMN. Meskipun begitu, ada pertimbangan terkait karakteristik layanan publik yang diberikan oleh Perum, yang mungkin kurang sesuai jika diubah menjadi PT.
Kebijakan ini didorong oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, yang menegaskan perlunya proses transformasi agar semua BUMN dapat bergabung dengan Danantara. Transformasi ini akan memperhatikan aspek hukum dan operasional, termasuk pembahasan antara Kementerian BUMN dan Pekerjaan Umum. Proses inbreng saham juga akan dilakukan sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan aset-aset BUMN ke dalam satu wadah korporasi yang lebih fleksibel.
Pandangan serupa disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, yang menyatakan dukungan penuh atas rencana konsolidasi aset BUMN. Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk menciptakan kesatuan manajemen yang lebih efisien tanpa melibatkan langsung anggaran negara. Beberapa alternatif seperti pemisahan usaha atau spin-off kepada kementerian terkait juga sedang dipertimbangkan, termasuk untuk entitas seperti Bulog.
Dalam konteks ini, transformasi Perum menjadi PT bukan hanya soal formalitas administratif tetapi juga bagian dari strategi besar dalam reformasi tata kelola BUMN. Fahmi Hidayat menjelaskan bahwa Perum Jasa Tirta I saat ini masih menunggu keputusan resmi dari Kementerian BUMN sebelum melangkah lebih jauh. Dengan demikian, diskusi lintas kementerian tetap menjadi elemen penting dalam merancang masa depan pengelolaan aset BUMN secara keseluruhan.
Selain itu, transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional BUMN di pasar global. Melalui integrasi aset ke dalam Danantara, pemerintah berupaya menciptakan sinergi yang lebih kuat antar BUMN serta meningkatkan kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, kebijakan ini dianggap sebagai langkah strategis yang membutuhkan koordinasi yang baik antara semua pihak terkait.
Pengelolaan aset BUMN oleh Danantara merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan struktur korporasi yang lebih dinamis dan adaptif. Integrasi ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh entitas BUMN, baik yang berbentuk Perum maupun PT. Dengan dukungan penuh dari Menteri BUMN Erick Thohir, proses transformasi ini akan terus dikaji dan dioptimalkan guna memastikan tujuan utama tercapai: peningkatan efisiensi dan kontribusi positif bagi negara.