Berita
Upaya Pengentasan Stunting Melalui Inovasi dan Kolaborasi Nasional
2025-05-04

Pemerintah Indonesia terus berupaya menurunkan prevalensi stunting melalui berbagai inisiatif strategis. Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia unggul, Adinkes (Asosiasi Dinas Kesehatan) mengadakan Lokakarya Nasional 2025 di Ungasan, Bali. Acara ini bertujuan untuk memperkuat fondasi kesehatan masyarakat desa dengan fokus pada pengendalian stunting melalui inovasi teknologi serta kolaborasi lintas sektor. Dengan prevalensi stunting masih mencapai 21,5% berdasarkan data SKI tahun 2023, upaya percepatan penurunan menjadi prioritas nasional. Selain peluncuran program dan publikasi buku terkait, acara ini juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan desa dalam memanfaatkan dana desa secara efektif.

Dalam pembukaan Lokakarya Nasional yang digelar pada tanggal 29 April 2025, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Bali, I Wayan Sumarjaya, menyampaikan bahwa perlu adanya dorongan untuk menciptakan desa-desa peduli kesehatan. Ini merupakan langkah penting dalam pencegahan penyakit dan pengentasan stunting. Menurutnya, desa yang menjadikan isu kesehatan sebagai arah utama pembangunan akan lebih mudah dalam merealisasikan keluarga sehat dan mandiri. Sinergi dari berbagai sumber daya dan dana diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program-program kesehatan di tingkat desa.

Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria menegaskan komitmen Kementerian Desa dalam pengentasan stunting. Pihaknya telah menyiapkan alokasi dana desa untuk mendukung keberhasilan program ini. "Kami berharap semua perangkat desa memberikan perhatian serius agar dana desa dapat dialokasikan secara optimal guna menurunkan angka stunting dan berbagai penyakit lainnya," ungkap Riza.

Tindakan preventif seperti deteksi dini dan pemenuhan asupan nutrisi yang tepat menjadi kunci dalam intervensi stunting. Presiden juga turut memprioritaskan isu ini demi memastikan generasi masa depan Indonesia tumbuh dengan kondisi fisik dan mental yang baik. "Anak-anak harus mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak usia dini, sehingga mereka dapat berkembang dengan optimal baik dari segi kesehatan maupun pendidikan," tambah Riza.

Acara ini tidak hanya menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi praktik terbaik, tetapi juga menjadi ajang peluncuran Program Generasi Maju Bebas Stunting Award 2025, Nutrical, serta Buku Dana Desa. Semua ini dirancang untuk mendorong kesadaran dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia. Dengan dukungan teknologi dan inovasi, harapan besar terhadap pencapaian target WHO yaitu prevalensi stunting di bawah 20% semakin terlihat nyata.

more stories
See more