Pemerintah India memutuskan untuk mengontrol aliran air yang mengalir ke perbatasan internasional sebagai bagian dari strategi nasional. Keputusan ini dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi, yang menegaskan perlunya menjaga sumber daya air untuk kepentingan domestik. Meskipun tidak secara eksplisit menyebut Pakistan, langkah ini muncul setelah ketegangan meningkat antara kedua negara akibat serangan teroris di Kashmir.
Selain itu, penghentian sementara perjanjian pembagian air berpotensi memengaruhi sektor pertanian Pakistan, yang sangat bergantung pada aliran sungai dari India. Para ahli mencatat bahwa infrastruktur penyimpanan air diperlukan bagi India untuk mendukung rencana tersebut, namun membutuhkan waktu lama untuk sepenuhnya dikembangkan.
India memperkenalkan strategi baru dalam pengelolaan air melalui pendekatan yang lebih fokus pada kepentingan nasional. Dalam pidatonya, Perdana Menteri Modi menegaskan pentingnya menjaga sumber daya air untuk perkembangan ekonomi dan sosial bangsa. Rencana ini termasuk membangun fasilitas seperti bendungan dan waduk untuk menyimpan cadangan air.
Dengan meningkatnya permintaan air di dalam negeri, pemerintah India merasa perlu untuk mengamankan pasokan air demi memenuhi kebutuhan rakyatnya sendiri. Para ahli menyatakan bahwa pengembangan infrastruktur air adalah langkah penting, tetapi membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sepenuhnya terwujud. Fokus utama saat ini adalah memastikan bahwa air yang tersedia dapat digunakan secara efisien untuk kemajuan India. Ini mencakup peningkatan teknologi irigasi dan pengelolaan air yang lebih baik di seluruh wilayah negara.
Langkah India dalam mengontrol aliran air menuju perbatasan internasional memiliki dampak signifikan pada hubungan diplomatik dengan negara tetangganya, khususnya Pakistan. Ketegangan telah meningkat sejak serangan terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikelola India. Tindakan ini dianggap sebagai tanggapan terhadap tuduhan bahwa Pakistan mendukung aktivitas teror lintas batas.
Penghentian sementara Perjanjian Perairan Indus (IWT) 1960 menjadi salah satu indikator eskalasi ketegangan antara kedua negara. Aliran air dari beberapa sungai yang berasal dari India sangat penting bagi pertanian Pakistan, yang menyumbang sekitar 80 persen dari total produksi pertanian negara tersebut. Para pemimpin Pakistan telah memperingatkan bahwa upaya apa pun untuk menghentikan aliran air akan dianggap sebagai tindakan perang. Situasi ini memicu kekhawatiran global tentang potensi konflik lebih lanjut di wilayah tersebut.