Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, telah mengumumkan pemeliharaan Sovereign Credit Rating (SCR) Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil. Keputusan ini didasarkan pada pertumbuhan ekonomi yang positif dan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah. Meskipun demikian, tantangan tetap ada, seperti pendapatan pemerintah yang masih perlu ditingkatkan serta beberapa indikator struktural yang perlu dioptimalkan. Dalam jangka panjang, peningkatan signifikan pada aspek-aspek ini dapat membuka peluang untuk meningkatkan peringkat Indonesia.
Dalam sebuah pengumuman yang dirilis pada 11 Maret 2025, lembaga pemeringkat Fitch Ratings mempertahankan peringkat kredit negara Indonesia di level BBB, menegaskan optimisme global terhadap stabilitas makroekonomi dan prospek pertumbuhan jangka menengah Indonesia. Keputusan ini mencerminkan harapan bahwa perekonomian nasional akan tumbuh sekitar 5,0% pada tahun 2025, didorong oleh permintaan domestik yang kuat, investasi swasta yang solid, serta dukungan belanja publik untuk proyek-proyek infrastruktur dan bantuan sosial.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Indonesia (BI), melalui Gubernurnya Perry Warjiyo, menyampaikan keyakinan bahwa kebijakan moneter dan fiskal yang berkesinambungan akan terus mendukung stabilitas ekonomi nasional. BI juga menegaskan komitmennya untuk menjaga inflasi dalam rentang target 2,5±1% hingga tahun 2026, sambil terus mempererat koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah.
Fitch memproyeksikan defisit transaksi berjalan akan melebar menjadi 1,3% pada tahun 2025 akibat pelemahan permintaan global dan proteksionisme perdagangan. Namun, tren utang pemerintah diprediksi akan turun secara bertahap dari 40,4% PDB pada tahun 2025 menjadi sekitar 39,1% pada tahun 2028.
Secara keseluruhan, meskipun tantangan masih ada, langkah-langkah reformasi struktural dan efisiensi anggaran menjadi kunci bagi Indonesia untuk lebih memperbaiki posisi finansialnya di mata dunia.
Dari perspektif seorang jurnalis, laporan ini memberikan gambaran tentang pentingnya stabilitas moneter dan fiskal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Indonesia harus terus berupaya meningkatkan pendapatan negara, memperkuat sistem pengelolaan keuangan publik, serta memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil selaras dengan tujuan pembangunan jangka panjang. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional sebagai negara dengan potensi besar.