Sebagai bagian dari generasi kelima yang mengelola Batik Liem Ping Wie, Marcelina hadir dengan narasi inspiratif tentang peran batik sebagai simbol budaya sekaligus ladang peluang bisnis. Dalam diskusi terkini, ia menyoroti pentingnya menjaga nilai tradisional sambil memperluas cakrawala industri ini ke era modern.
Dalam dunia yang semakin dinamis, pemahaman akan identitas budaya menjadi elemen krusial bagi pertumbuhan sebuah produk warisan. Di sinilah Batik Liem Ping Wie mencatat jejak signifikan. Menurut Marcelina, setiap motif bukan hanya hasil seni tangan, tetapi juga cerita hidup yang menghubungkan generasi. Sejarah panjang tersebut diwariskan melalui teknik dan filosofi unik yang terus diperbarui untuk tetap relevan dengan zaman.
Pada Senin (5/5/2025), dalam sebuah acara resmi yang diliput media, Marcelina berbagi pandangan bahwa batik tidak lagi sekadar pakaian, tetapi simbol kebanggaan kolektif. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan inovatif agar dapat bersaing secara global. "Kami ingin melampaui batasan tradisional dan membawa nilai-nilai budaya ini kepada audiens baru," katanya.
Berkaca pada pengalaman hampir satu abad, Batik Liem Ping Wie telah berhasil menyatukan aspek estetika dengan konteks sosial. Hal ini dibuktikan melalui berbagai proyek kolaborasi lintas bidang, seperti fashion internasional hingga desain interior mewah. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat eksistensi batik, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal yang terlibat dalam proses produksi.
Masa depan batik tampak cerah dengan adanya upaya konsisten seperti ini. Melalui visi yang jelas dan langkah-langkah strategis, Batik Liem Ping Wie terus menunjukkan bahwa warisan budaya dapat bertahan tanpa kehilangan esensinya. Selain itu, kontribusi mereka terhadap pembangunan ekonomi kreatif nasional juga patut diacungi jempol.