Pada malam hari Rabu (23/4/2025), sebuah kebakaran besar melanda kompleks pertokoan di Jalan Gatot Subroto, Kota Malang. Api pertama kali muncul dari sebuah toko pecah belah yang telah lama tidak beroperasi dan kemudian menyebar ke beberapa bangunan di sekitarnya. Barang-barang seperti karpet, kasur, serta kendaraan di dalam toko menjadi korban api yang semakin membesar.

Tim pemadam kebakaran berupaya keras untuk mengendalikan situasi agar api tidak merambat ke permukiman penduduk yang padat di belakang lokasi. Selain itu, arus lalu lintas di jalan utama nasional yang menghubungkan Kota Malang ke Blitar terganggu selama proses penanganan kebakaran.

Penyebaran Api dan Kerugian Material

Kebakaran yang dimulai dari sebuah bangunan kosong yang dulunya digunakan sebagai gudang menyebabkan kerugian signifikan. Benda-benda mudah terbakar seperti karpet, kasur, dan kendaraan yang tersimpan di dalam toko membuat api semakin liar. Beberapa kendaraan berhasil diselamatkan oleh petugas, tetapi sebagian besar hancur akibat kobaran api.

Api pertama kali ditemukan pada pukul 19.45 WIB oleh Supangat, seorang saksi mata dan petugas keamanan yang sedang berjaga. Ia menjelaskan bahwa api dengan cepat menyebar karena material yang ada di dalam toko sangat rentan terhadap panas. Kendaraan seperti pickup, pikap boks, serta motor tossa menjadi korban langsung dari peristiwa ini. Proses penyelamatan hanya bisa menyelamatkan satu unit motor dari ancaman api yang semakin besar.

Gangguan Lalu Lintas dan Penanganan Darurat

Upaya darurat dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran untuk mencegah api merembet ke area permukiman warga yang lebih luas. Mereka menggunakan air dari Sungai Brantas yang berdekatan dengan lokasi kebakaran untuk membantu memadamkan api yang masih menyala hingga pukul 22.50 WIB.

Situasi kebakaran ini juga memengaruhi kelancaran lalu lintas di wilayah tersebut. Jalur utama yang menghubungkan Kota Malang ke Blitar harus dialihkan. Kendaraan kecil seperti mobil pribadi dan sepeda motor dialihkan ke Jalan Aris Munandar, sementara kendaraan besar seperti bus dan truk harus melewati satu lajur jalur tepat di depan area terbakar. Petugas keamanan terus berupaya memastikan agar gangguan lalu lintas dapat diminimalkan selama proses penanganan kebakaran berlangsung.