Dalam pertandingan yang penuh drama, Arema berhasil mengunci kemenangan meskipun harus bermain dengan kekurangan satu pemain. Insiden kartu merah yang diterima Thales di awal babak kedua menjadi titik balik laga ini. Meski demikian, Arema tetap menunjukkan semangat juang yang luar biasa dan mampu mencetak empat gol sebelum Barito Putera memperkecil ketertinggalan menjelang akhir pertandingan.
Insiden kontroversial terjadi pada menit kesembilan babak kedua, saat Thales mendapatkan kartu merah langsung setelah melakukan pelanggaran keras terhadap Mier. Tindakan tersebut dinilai membahayakan pemain lawan yang sedang dalam posisi mengancam gawang Arema. Dengan pengurangan jumlah pemain ini, Arema dipaksa untuk mengubah strategi permainan mereka.
Meskipun bermain dengan sepuluh orang, Arema tidak kehilangan motivasi. Mereka terus memberikan ancaman serius kepada Barito Putera. Salah satu momen penting terjadi ketika Arkhan Fikri hampir mencetak gol tambahan, namun tembakannya meleset dari sasaran meskipun sudah berhadapan langsung dengan penjaga gawang Nurhadi.
Pada menit ke-75, Arema akhirnya berhasil memperluas keunggulan mereka melalui Salim Tuharea, pemain pengganti yang masuk ke lapangan dengan misi memberikan kontribusi besar. Gol ini menjadi bukti bahwa Arema memiliki cadangan yang siap mengambil alih momentum pertandingan.
Barito Putera mencoba bangkit dan berhasil memperkecil skor menjadi 4-2 di menit ke-84. Namun, usaha mereka tidak cukup untuk mengubah hasil akhir pertandingan. Wasit kemudian meniupkan peluit panjang, menandakan kemenangan Arema yang layak meskipun dalam kondisi sulit.