Berita
Klaim Palsu Terowongan Hamas oleh Militer Israel Ungkap Kecurangan untuk Sabotase Gencatan Senjata
2025-04-24

Sebuah investigasi mendalam mengungkapkan bahwa militer Israel sengaja memalsukan temuan terowongan milik kelompok Hamas di Koridor Philadelphi, yang memisahkan wilayah Gaza dan Mesir. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menghalangi pencapaian kesepakatan gencatan senjata antara kedua belah pihak. Investigasi yang dilakukan oleh lembaga penyiaran publik Israel, Kan, menemukan bahwa gambar-gambar yang sebelumnya diklaim sebagai bukti terowongan rupanya tidak lebih dari sebuah kanal yang tertutup tanah. Situasi ini menambah tensi politik serta mempertanyakan kredibilitas informasi militer.

Laporan dari Kan menyebutkan bahwa klaim militer Israel tentang penemuan terowongan tersebut pertama kali muncul pada 4 Agustus 2024 melalui platform media sosial X. Dalam postingan tersebut, disebutkan bahwa terowongan tersebut memiliki kedalaman tiga meter dan ditemukan di area Koridor Philadelphi. Namun, setelah dilakukan verifikasi lebih lanjut, ternyata struktur yang dimaksud hanyalah parit dangkal dengan kedalaman satu meter saja.

Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dalam wawancaranya mengonfirmasi kecurigaan ini. Ia menjelaskan bahwa manipulasi informasi ini dilakukan secara sengaja untuk menggagalkan proses damai dengan Hamas. "Parit tersebut bukanlah terowongan," ujar Gallant, "tetapi merupakan alat untuk menghalangi langkah-langkah menuju gencatan senjata." Kata-katanya mengungkap adanya agenda terselubung di balik klaim palsu ini.

Pernyataan serupa juga datang dari Mesir, yang membantah keras klaim adanya terowongan aktif di perbatasan Gaza-Mesir selama konflik berlangsung. Hal ini semakin memperkuat argumen bahwa narasi militer Israel sebagian besar adalah hasil rekayasa demi mencapai tujuan strategis tertentu.

Kejadian ini menyoroti pentingnya validasi informasi dalam konteks konflik internasional. Tindakan militer Israel yang dipertanyakan ini tidak hanya merusak reputasi mereka tetapi juga mempersulit upaya mediasi perdamaian yang sedang berlangsung. Peristiwa ini menunjukkan bahwa transparansi dan akuntabilitas sangat diperlukan agar semua pihak dapat bergerak maju menuju resolusi damai yang berkelanjutan.

More Stories
see more