Berita
KLB Keracunan di Cianjur Dorong Evaluasi Program MBG
2025-04-24

Sebuah insiden keracunan masal yang menimpa puluhan siswa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah memicu perhatian serius terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Hingga kini, lebih dari 80 siswa dari dua sekolah mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut. Status Kejadian Luar Biasa (KLB) telah diberlakukan oleh pemerintah daerah untuk memastikan penanganan yang efektif. Ketua DPP Partai Perindo Bidang Koordinasi dan Sinergi Legislator, Gardian Muhammad, menyoroti perlunya evaluasi mendalam terhadap sistem pengawasan kualitas makanan dalam program ini. Menurutnya, keberhasilan program bergantung pada implementasi yang tepat serta pengawasan ketat oleh pihak terkait.

Pada Kamis (24/4/2025), Gardian menyampaikan bahwa insiden ini menunjukkan adanya kelemahan dalam proses quality control. Meskipun penyebab pasti masih dalam tahap penyelidikan, dia menekankan pentingnya tindakan preventif agar tidak terjadi lagi kasus serupa di masa mendatang. Pusat pengawasan utama dalam program ini adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang bertanggung jawab atas distribusi dan pengawasan makanan bagi siswa. Namun, Gardian mengkritisi bahwa lemahnya pengawasan justru menjadi celah bagi terjadinya insiden seperti ini.

Selain itu, Gardian juga menyoroti pentingnya peran ahli gizi dan pengawas dalam setiap SPPG. Menurut standar Badan Gizi Nasional (BGN), setiap unit penyedia makanan harus memiliki staf khusus yang fokus pada pengawasan kualitas makanan. "Tanpa adanya pengawasan yang kuat, tujuan baik dari program ini dapat berubah menjadi bencana bagi para siswa," katanya. Saat ini, pemerintah daerah telah menangguhkan sementara program MBG sampai hasil investigasi keluar.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menjelaskan bahwa penetapan status KLB bertujuan untuk mempercepat koordinasi antarpihak terkait. Tim medis segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap faktor-faktor penyebab keracunan, termasuk aspek logistik dan sanitasi makanan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan gambaran jelas tentang kekurangan yang ada dalam sistem distribusi makanan gratis ini.

Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak yang terlibat dalam program MBG. Selain meningkatkan pengawasan, Gardian juga mengajak masyarakat untuk turut memantau implementasi program ini di tingkat lokal. Para siswa yang terkena dampak keracunan diharapkan dapat segera sembuh dan melanjutkan aktivitas belajar dengan normal. Melalui evaluasi yang komprehensif, program MBG diharapkan dapat menjadi solusi nyata untuk pemenuhan gizi siswa tanpa mengabaikan aspek keselamatan makanan.

More Stories
see more