Sebuah studi inovatif yang dilakukan oleh Tanoto Foundation membuka wawasan tentang efektivitas pelatihan guru secara digital di Indonesia. Studi ini, yang berfokus pada berbagai metode pelatihan daring, menyoroti pentingnya pendekatan adaptif dalam menghadapi tantangan sistem pendidikan nasional. Dengan memanfaatkan teknologi secara strategis, studi ini menunjukkan cara memperluas cakupan pelatihan kepada para pendidik di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil dengan keterbatasan infrastruktur. Selain itu, hasil penelitian ini dipresentasikan dalam forum internasional CIES 2025 di Amerika Serikat, menunjukkan relevansi global dari temuan tersebut.
Tanoto Foundation menyadari kompleksitas pelatihan guru di negara kepulauan seperti Indonesia. Tantangan utama meliputi aksesibilitas, kualitas fasilitator, serta keberlanjutan program pelatihan. Untuk mengatasi hal ini, studi ini mengeksplorasi empat pendekatan pelatihan berbasis digital yang berbeda. Salah satu metode adalah pelatihan mandiri melalui platform online atau MOOCs (Massive Open Online Courses). Metode ini dirancang agar dapat diakses oleh siapa saja tanpa batasan waktu dan tempat, sehingga sangat cocok bagi guru-guru di daerah terpencil.
Dalam konteks pelaksanaannya, Golda Simatupang, salah satu pengembang program, menekankan pentingnya diferensiasi strategi pelatihan. Menurutnya, pendekatan seragam tidak akan memberikan solusi optimal karena setiap wilayah memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang disesuaikan dengan kondisi lokal masing-masing. Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelatihan dapat memberikan dampak signifikan bagi semua peserta, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Pada Maret lalu, studi ini mendapatkan pengakuan internasional ketika dipilih untuk dipaparkan dalam konferensi pendidikan global CIES 2025 di Chicago, Amerika Serikat. Forum ini menjadi arena pertemuan para peneliti dan praktisi pendidikan dari seluruh dunia. Penyampaian studi dilakukan oleh Murni Leo dan Golda Simatupang dalam sesi "Global Tech Sparks: Pioneering Teacher Development Across Borders". Presentasi ini menarik perhatian luas karena menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan sebagai alat pemersatu dalam menciptakan kesetaraan akses pendidikan.
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa pelatihan guru berbasis digital bukan hanya sekadar tren modern tetapi juga solusi strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui pendekatan yang lebih inklusif dan adaptif, Tanoto Foundation berhasil menunjukkan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di berbagai kondisi geografis. Ke depannya, harapannya adalah agar lebih banyak inisiatif semacam ini dapat dikembangkan guna memajukan sektor pendidikan nasional.