Di kawasan Tol Jagorawi yang mengarah ke Jakarta, cuaca buruk berupa hujan lebat dan angin kencang telah menyebabkan pohon tumbang. Insiden ini terjadi tepatnya di KM 24, yang memaksa PT Jasamarga melakukan pengaturan lalu lintas dengan sistem buka-tutup jalan sementara. Dahan besar dari pohon tersebut menutup satu jalur kendaraan, sehingga menyebabkan antrean panjang serta kepadatan di beberapa titik lainnya.
Pada hari Kamis sore (24/4/2025), dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat, sebuah insiden terjadi di sepanjang Jalan Tol Jagorawi yang menuju Jakarta. Di kilometer 24, sebuah pohon roboh akibat tiupan angin yang sangat kuat. Dampaknya, dahan besar pohon itu menutup salah satu jalur kendaraan, menyebabkan kemacetan serius.
Dalam upaya untuk meredakan kepadatan lalu lintas, PT Jasamarga menerapkan strategi rekayasa lalu lintas. Salah satu langkah yang diambil adalah pembatasan akses keluar di Karanggan dengan metode buka-tutup situasional. Informasi resmi dari PT Jasamarga juga mencatat bahwa area Cawang hingga Cililitan mengalami kepadatan akibat volume kendaraan yang tinggi, sementara antrean panjang terlihat di sekitar Citeureup, yakni dari KM 27 hingga KM 26.
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya perencanaan manajemen transportasi yang lebih baik saat cuaca ekstrem. Selain itu, kejadian seperti ini juga menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan antisipasi bencana alam mikro, seperti pohon tumbang. Sebagai pembaca, kita dapat belajar bahwa koordinasi yang efektif antara petugas lapangan dan pihak pengelola infrastruktur sangat dibutuhkan agar arus lalu lintas tetap lancar meskipun dalam kondisi darurat. Hal ini juga menekankan pentingnya pemeliharaan rutin terhadap vegetasi di sekitar jalan tol untuk mencegah kerugian lebih lanjut.