Pemerintah Indonesia berencana menghadirkan program khusus bagi tenaga guru honorer sebagai bentuk penghargaan dan dukungan pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun depan. Program ini dijadwalkan diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada tanggal 2 Mei 2025. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa besaran bantuan serta jumlah penerima masih dalam pembahasan final. Meskipun demikian, kepastian penyaluran langsung ke rekening para guru honorer telah diputuskan.
Menurut informasi yang diberikan oleh Abdul Mu’ti, langkah ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para pendidik yang belum mendapatkan sertifikasi resmi. Rincian lebih lanjut terkait nominal dan jumlah penerima akan diungkapkan secara resmi oleh presiden saat pengumuman tersebut dilakukan. Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban finansial yang kerap dialami oleh tenaga honorer di sektor pendidikan.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang detail program ini, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa semua aspek penting akan disampaikan dalam acara resmi pada bulan Mei 2025 mendatang. Dia menekankan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperbaiki kesejahteraan para guru honorer di seluruh Indonesia. "Kami ingin memastikan bahwa setiap kontribusi para pendidik tidak hanya diakui tetapi juga didukung dengan tindakan nyata," ungkapnya.
Selain itu, mekanisme distribusi bantuan akan dilakukan melalui transfer langsung ke rekening pribadi para guru. Pendekatan ini dirancang untuk memastikan transparansi dan efisiensi dalam proses penyaluran dana. Para ahli menyambut baik inisiatif ini karena dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan motivasi dan kinerja para tenaga pendidik non-sertifikasi.
Dengan peluncuran program ini, pemerintah berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan adil bagi semua pihak terlibat. Pengumuman resmi pada tanggal 2 Mei 2025 nanti diharapkan menjadi tonggak penting dalam perjalanan reformasi pendidikan nasional. Selain itu, momen ini juga akan menjadi simbol komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.