Pasar saham Indonesia mengalami penurunan signifikan pada awal minggu ini. Secara umum, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren koreksi yang cukup dalam di pasar modal domestik. Pada hari Senin (24/3/2025), IHSG ditutup dengan penurunan 1,55%, mencapai level 6.161,22. Kinerja tersebut dipengaruhi oleh dominasi aksi jual investor asing serta volatilitas global yang masih berlangsung.
Pergerakan pasar juga tercermin dari aktivitas transaksi yang melibatkan lebih dari 14 miliar saham dengan nilai total Rp14,02 triliun. Dalam sesi tersebut, tercatat ada 134 saham yang menguat, namun sebanyak 500 saham mengalami penurunan. Selain itu, investor asing mencatatkan aksi net sell sebesar Rp160,62 miliar di seluruh pasar. Beberapa emiten besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. menjadi sorotan utama akibat volume penjualan bersih yang tinggi.
Ke depan, analisis teknikal menunjukkan bahwa IHSG memiliki potensi untuk terus melemah jika tidak mendapatkan dukungan kuat dari pelaku pasar. Level psikologis 6.000 masih menjadi titik support penting, namun jika tembus, pelemahan dapat mengarah ke level 5.700. Selain itu, faktor musiman seperti libur Lebaran mulai memengaruhi perilaku investor, banyak yang memilih untuk melakukan taking profit atau bahkan menunda transaksi hingga periode liburan usai. Hal ini memperkuat prediksi bahwa pelemahan IHSG bisa berlanjut di minggu-minggu mendatang.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan sentimen negatif dari pelaku pasar internasional, langkah-langkah strategis sangat diperlukan. Pelaku pasar perlu tetap optimistis dan bijak dalam mengambil keputusan investasi. Meskipun tantangan saat ini tampak berat, kondisi ini juga membuka peluang bagi investor untuk memanfaatkan situasi market yang sedang lesu sebagai kesempatan membeli saham unggulan dengan harga lebih kompetitif. Dengan sikap yang tepat, pasar modal Indonesia diyakini akan pulih dan memberikan hasil positif di masa mendatang.