Penurunan signifikan dalam kepuasan hidup masyarakat Korea Selatan telah menjadi perhatian serius. Berdasarkan data terbaru, rasa puas warga negara ini mengalami penurunan yang cukup drastis. Skor kepuasan hidup subjektif menurun menjadi 6,4 dari 10 pada tahun 2023, turun 0,1 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Secara global, Korea Selatan berada di urutan ke-33 dari 38 anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), dengan skor rata-rata 6,06 selama tiga tahun terakhir, jauh di bawah rata-rata OECD yang mencapai 6,69.
Tingkat kematian akibat bunuh diri menjadi salah satu indikator utama yang memperburuk situasi. Laporan terkini menunjukkan bahwa angka kematian akibat bunuh diri meningkat menjadi 27,3 per 100.000 penduduk pada tahun 2023. Setelah sempat mengalami penurunan hingga 24,3 pada tahun 2017, angka ini kembali naik dan mencapai level tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. Pria memiliki risiko dua kali lebih tinggi melakukan bunuh diri dibandingkan wanita, dengan angka 38,3 per 100.000 kematian pada tahun 2023. Tingkat bunuh diri juga meningkat seiring bertambahnya usia, mencapai puncaknya pada kelompok usia 80 tahun ke atas.
Situasi ini menunjukkan pentingnya upaya nyata untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial masyarakat Korea Selatan. Penurunan kualitas hidup dan peningkatan angka bunuh diri bukan hanya masalah statistik, tetapi juga refleksi dari tantangan sosial dan psikologis yang harus dihadapi oleh masyarakat. Upaya preventif dan intervensi yang efektif diperlukan untuk membangun lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan individu, sehingga dapat membantu masyarakat merasa lebih bahagia dan aman dalam menjalani hidup mereka.