Pada hari Selasa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan signifikan di zona positif. Penguatan ini sebagian besar didukung oleh peningkatan saham-saham perbankan, yang sedang membagikan dividen. Lonjakan tersebut terjadi saat beberapa bank besar di Indonesia memberikan hasil dividen akhir tahun buku 2024. Kenaikan IHSG juga diperkuat oleh sektor finansial, kesehatan, dan properti, meskipun ada sektor lain yang bergerak negatif.
Saham-saham bank seperti BRI, Mandiri, BNI, dan BTN menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan kenaikan signifikan. Hal ini menciptakan daya tarik bagi investor karena imbal hasil dividen yang cukup tinggi. Sebagai contoh, BRI dan Mandiri memberikan dividen dengan persentase yang menarik dibandingkan harga saham mereka saat ini. Meski demikian, sektor utilitas dan teknologi menjadi pendorong utama penurunan IHSG pada sesi perdagangan hari itu.
Saham perbankan mendominasi pertumbuhan pasar modal pada hari itu, mencatatkan kenaikan tajam di tengah pembagian dividen. Beberapa saham bank besar, seperti BRIS, BMRI, BBRI, BBNI, dan BBTN, melaporkan lonjakan harga yang luar biasa, sementara BBCA hanya naik tipis. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh harapan investor akan keuntungan dari dividen final yang lebih tinggi.
Dalam sesi perdagangan kemarin, rapat umum pemegang saham bank-bank besar telah memutuskan untuk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Bank Rakyat Indonesia (BRI), misalnya, membagikan dividen sebesar Rp51,74 triliun atau Rp345 per saham. Ini merupakan tambahan dari dividen interim tahun lalu, sehingga total pembayaran dividen final menjadi Rp208,40 per saham. Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp43,5 triliun atau Rp466,18 per saham, setara dengan 78% dari laba bersih tahun buku 2024. Kedua pembagian dividen ini menciptakan ekspektasi positif bagi investor pasar modal, terutama karena imbal hasil dividen yang ditawarkan cukup kompetitif.
Penutupan IHSG di zona hijau menunjukkan dominasi sektor finansial dalam mendorong pertumbuhan pasar. Selain itu, sektor kesehatan dan properti juga berkontribusi positif terhadap penguatan indeks. Namun, sektor utilitas, bahan baku, konsumer non-primer, dan teknologi tetap berada di zona merah, yang dapat mempengaruhi stabilitas pasar secara keseluruhan.
Pada hari itu, sektor finansial berhasil meningkat hingga 3,3%, menjadi penyumbang terbesar bagi kenaikan IHSG. Di sisi lain, sektor utilitas turun drastis hingga -5,24%, diikuti oleh bahan baku (-1,1%), konsumer non-primer (-0,52%), dan teknologi (-0,29%). Meskipun ada sektor-sektor yang masih menunjukkan performa negatif, optimisme investor terhadap sektor perbankan dan dividen yang menjanjikan membantu menjaga momentum positif pasar. Dengan adanya kombinasi antara sektor yang tumbuh pesat dan sektor yang lesu, IHSG tetap stabil dan menunjukkan potensi jangka panjang yang kuat di masa mendatang.