Pada perdagangan Selasa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dengan kenaikan signifikan sebesar 1,21%. Lonjakan ini dipengaruhi oleh pengumuman pembagian dividen besar-besaran dari bank-bank BUMN, yang menjadi daya tarik bagi investor asing. Dalam sesi tersebut, transaksi mencapai Rp 14,63 triliun, melibatkan lebih dari 17 miliar saham dalam hampir satu juta kali transaksi. Investor asing menunjukkan kepercayaan dengan melakukan pembelian bersih yang cukup besar di pasar modal Indonesia.
Berita positif terkait pembagian dividen dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi salah satu faktor utama pendorong optimisme pasar. Kedua bank tersebut mengalokasikan hampir seluruh laba tahun buku 2024 untuk dividen, yaitu sekitar 85% dan 78% masing-masing. Selain itu, data menunjukkan bahwa beberapa saham unggulan seperti BBRI dan BMRI menjadi incaran utama investor asing, dengan net foreign buy yang sangat signifikan.
Pembagian dividen yang besar dari perusahaan-perusahaan BUMN telah memberikan semangat baru bagi pasar modal Indonesia. Pada perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup dengan kenaikan signifikan, didukung oleh antusiasme investor domestik maupun asing. Dividen yang diberikan oleh dua bank terbesar di Tanah Air mencerminkan kinerja bisnis yang solid serta komitmen mereka terhadap para pemegang saham.
Pengumuman pembagian dividen senilai Rp 51,74 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Rp 43,5 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi sorotan utama. Jumlah ini setara dengan hampir keseluruhan laba bersih yang diperoleh masing-masing perusahaan pada tahun buku 2024. Kebijakan ini tidak hanya memperlihatkan stabilitas finansial kedua bank tersebut tetapi juga meningkatkan keyakinan investor akan masa depan ekonomi nasional. Hal ini berdampak langsung pada performa IHSG, yang berhasil rebound dari tren negatif sebelumnya.
Pergerakan positif IHSG juga dipengaruhi oleh aliran masuk dana asing yang signifikan. Investor asing tampaknya mulai kembali percaya pada potensi pasar modal Indonesia, terutama setelah serangkaian stimulus yang dikeluarkan oleh emiten-emiten besar. Aktivitas pembelian bersih oleh asing mencatat angka Rp 214,64 miliar di seluruh pasar dan Rp 420,19 miliar di pasar reguler, menunjukkan kebangkitan minat global terhadap instrumen investasi di Indonesia.
Data menunjukkan bahwa saham-saham bank BUMN menjadi fokus utama pembelian asing. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI mencatat net foreign buy tertinggi sebesar Rp 348,38 miliar, disusul oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Rp 50,58 miliar. Selain sektor perbankan, investor asing juga menunjukkan ketertarikan pada saham-saham lain seperti BBCA, EXCL, dan SMGR. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun kondisi global masih dinamis, pasar modal Indonesia tetap memiliki daya tarik kuat berkat fundamental yang kokoh serta prospek pertumbuhan yang cerah. Keberlanjutan aliran dana asing ini diharapkan dapat mendukung stabilisasi dan peningkatan nilai IHSG di masa mendatang.