Penghapusan nama Anindya Bakrie dari daftar petinggi klub Oxford United menimbulkan spekulasi besar terkait masa depan Marselino Ferdinan dan Ole Romeny. Sejak kedatangan pemilik saham mayoritas, yaitu Anindya Bakrie dan Erick Thohir pada tahun 2022, peluang bagi pemain Indonesia untuk berkiprah di sepak bola Inggris semakin lebar. Namun, perubahan kepemilikan ini memunculkan ketidakpastian mengenai arah strategi klub dan nasib para pemain asal Nusantara.
Keputusan tersebut juga menyoroti performa yang ditunjukkan oleh kedua pemain Indonesia. Marselino hanya mencatat satu penampilan di ajang Piala FA musim ini, sementara Ole Romeny tampil cukup impresif dengan satu gol dalam sembilan pertandingan di Divisi Championship. Meski demikian, situasi baru di klub bisa menjadi faktor krusial dalam menentukan kelanjutan mereka.
Perubahan struktur kepemilikan di Oxford United telah menarik perhatian luas, terutama setelah nama-nama seperti Anindya Bakrie dikeluarkan dari daftar pengendali signifikan klub. Situasi ini memberikan gambaran bahwa ada dinamika internal yang mempengaruhi kebijakan manajemen klub. CEO Tim Williams menjelaskan bahwa aturan transparansi memaksa klub untuk melakukan perubahan ini, meskipun tidak banyak detail yang diungkapkan kepada publik.
Sebelumnya, investasi Anindya Bakrie dan Erick Thohir membuka jalan bagi talenta-talenta Indonesia untuk masuk ke kancah profesional Eropa melalui Oxford United. Dengan penghapusan nama tersebut, muncul pertanyaan apakah fokus klub akan tetap sama atau bergeser ke arah lain. Selain itu, dampak dari perubahan ini terhadap rencana jangka panjang klub juga belum diketahui secara pasti. Apakah otoritas baru akan melanjutkan dukungan kepada pemain lokal atau mengarahkan strategi mereka ke pasar global?
Berbicara tentang masa depan Marselino Ferdinan dan Ole Romeny, situasi saat ini penuh dengan ketidakpastian. Performa Marselino yang masih minim hingga saat ini dapat menjadi faktor penilaian penting bagi manajemen baru. Sementara itu, Ole Romeny berhasil menunjukkan potensi besar sebagai salah satu aset berharga klub, meskipun jumlah penampilannya masih terbatas.
Bagi Marselino, langkah selanjutnya mungkin akan sangat bergantung pada kesempatan yang diberikan oleh pelatih. Jika ia mampu meningkatkan kontribusinya di lapangan, maka ada kemungkinan statusnya di tim utama akan lebih solid. Untuk Ole Romeny, pencapaian awalnya cukup menjanjikan, namun dia harus terus menunjukkan konsistensi agar tidak kehilangan tempat di starting lineup. Dalam konteks yang lebih luas, jika dukungan dari investor Indonesia berkurang, peluang bagi pemain-pemain lokal di klub ini bisa menjadi semakin sempit. Hal ini tentu saja membutuhkan evaluasi mendalam oleh semua pihak yang terlibat, baik itu manajemen maupun pemain sendiri.