Pada masa kejayaan VOC di Batavia, kini dikenal sebagai Jakarta, terdapat fenomena menarik yang melibatkan para janda kaya dan pria imigran Belanda. Kisah ini menggambarkan realitas sosial ekonomi di koloni serta ambisi individu dalam mencapai kesuksesan. Dalam situasi persaingan ketat, banyak pemuda Belanda memilih jalan pintas dengan menikahi janda kaya yang memiliki warisan melimpah dari suami mereka yang pernah menjadi petinggi VOC. Fenomena ini mencerminkan dinamika sosial unik antara ekspektasi dan realitas kehidupan di koloni.
Banyak pemuda Belanda berharap merubah nasib dengan bekerja di VOC, namun kenyataannya jauh lebih sulit. Persaingan ketat dan hambatan karier membuat sebagian besar imigran hidup dalam ketidakpastian. Mereka yang berhasil mendapatkan pekerjaan juga sering kali mengalami stagnasi karier. Situasi ini mendorong beberapa individu mencari alternatif lain untuk mencapai keberhasilan.
Para imigran yang gagal dalam karier atau bahkan menganggur di negeri orang mulai mencari cara lain untuk meningkatkan status sosial dan finansial mereka. Salah satu metode yang dipilih adalah melalui pernikahan strategis dengan janda kaya. Sejarawan Leonard Blusse mencatat bahwa pernikahan seperti ini bukanlah hal langka. Para janda kaya memiliki warisan yang melimpah, termasuk bisnis dan aset bernilai tinggi. Hal ini menjadikan mereka sasaran empuk bagi pria yang ingin cepat sukses tanpa harus melewati proses panjang naik tangga karier. Fasilitas dan perlindungan yang diberikan oleh VOC kepada para janda juga semakin menambah daya tarik mereka.
Pernikahan dengan janda kaya membuka peluang bagi pria untuk mendapatkan akses ke kekayaan dan status sosial yang lebih tinggi. Namun, tidak semua cerita berakhir bahagia. Beberapa kasus menunjukkan dampak negatif dari praktik ini, baik bagi pihak laki-laki maupun perempuan.
Salah satu contoh yang mencolok adalah kisah David van Lennep, seorang pegawai pengadilan yang hidup dalam utang. Dia memilih menikahi janda kaya dan akhirnya mendapatkan kehidupan yang lebih mapan. Namun, ada juga cerita tragis seperti Cornelia van Nijenroode yang menikahi John Bitter. Pernikahan ini malah berujung pada penyalahgunaan harta warisan Cornelia oleh suaminya sendiri. Praktik ini menunjukkan bagaimana ambisi pribadi bisa mengorbankan integritas dan kebahagiaan pasangan. Selain itu, fenomena ini juga mencerminkan ketidakstabilan struktur sosial dan ekonomi di bawah pemerintahan VOC, di mana korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan menjadi masalah yang serius.