Berita
Panggilan Jihad Global: Fatwa Baru Menghadapi Konflik Gaza
2025-04-05

Sebuah dekrit keagamaan (fatwa) yang jarang dikeluarkan oleh para ulama Muslim terkemuka telah menarik perhatian dunia. Dekrit ini mendesak seluruh umat Islam dan negara-negara mayoritas Muslim untuk melancarkan jihad melawan Israel sebagai tanggapan atas serangan berkepanjangan di wilayah Gaza. Fatwa ini lahir setelah 17 bulan konflik yang merenggut banyak korban warga Palestina di daerah tersebut.

Panggilan Mendesak dari Ali al-Qaradaghi

Dalam pidatonya pada hari Jumat, Ali al-Qaradaghi, sekretaris jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS), menyerukan campur tangan militer, ekonomi, dan politik dari semua negara Muslim. Ia menekankan bahwa inersia pemerintah Arab dan Islam dalam membantu Gaza dianggap sebagai pelanggaran besar terhadap prinsip-prinsip Islam. Dekrit ini mencakup sekitar 15 poin penting, termasuk larangan menjual senjata kepada Israel atau memfasilitasi transportasi logistik mereka melalui jalur internasional seperti Terusan Suez atau Selat Hormuz.

Qaradaghi juga mengimbau blokade udara, darat, dan laut terhadap Israel serta peninjauan kembali terhadap perjanjian damai yang ada dengan negara tersebut. Fatwa ini didukung oleh 14 ulama lainnya dan meminta umat Islam di Amerika Serikat untuk memberikan tekanan politik kepada pemerintah AS demi menghentikan agresi terhadap Gaza.

Di tengah-tengah ketegangan geopolitik yang meningkat, fatwa ini menjadi suara keras dari komunitas keagamaan global, menunjukkan urgensi solidaritas lintas batas nasional dan agama.

Sebagai jurnalis, saya percaya bahwa fatwa ini tidak hanya menyoroti krisis manusia di Gaza tetapi juga mendorong refleksi mendalam tentang peran etika dalam hubungan internasional. Ini adalah pengingat bahwa perdamaian bukan hanya tanggung jawab negara tetapi juga tanggung jawab kolektif kita sebagai bagian dari keluarga global. Melalui dialog dan kerja sama, harapannya adalah agar solusi damai dapat dicapai tanpa harus mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.

More Stories
see more