Seorang siswi SMA asal Jakarta, Kalya Mahiya Pravina, berhasil menunjukkan keunggulan generasi muda Indonesia dalam ajang bergengsi National High School Model United Nations (NHSMUN) 2025. Acara yang berlangsung di Kota New York dari 10 hingga 20 Maret lalu ini menghadirkan lebih dari enam ribu delegasi dari berbagai penjuru dunia. Kalya menjadi salah satu peserta yang mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berinteraksi dengan pelajar internasional lainnya melalui simulasi diplomasi global.
Konferensi NHSMUN 2025 merupakan platform penting bagi para remaja untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan diplomasi. Kalya, seorang siswa kelas sepuluh dari SMA Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengikuti acara ini setelah menerima dukungan penuh dari mitra resmi NHSMUN, Kiny Cultura. Dalam konferensi tersebut, ia terlibat dalam diskusi mendalam tentang isu-isu global serta berpartisipasi aktif dalam simulasi perundingan diplomatik antarnegara.
Meskipun harus menghadapi tantangan seperti perbedaan bahasa dan budaya, Kalya tetap tampil percaya diri dan memperlihatkan kemampuan komunikasi yang kuat. Pengalaman ini memberikan wawasan baru tentang dinamika kerja sama internasional dan bagaimana pemahaman lintas budaya dapat ditingkatkan melalui interaksi langsung dengan delegasi dari berbagai negara.
Ia juga berbagi pengalaman pribadinya, menyatakan bahwa konferensi ini adalah momen langka untuk belajar secara langsung tentang isu-isu global. "Ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi saya untuk bertukar ide dan perspektif dengan teman-teman dari seluruh dunia," ungkap Kalya dengan antusiasme yang tinggi.
Peserta NHSMUN tidak hanya diajak untuk berdiskusi, tetapi juga dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan yang mencerminkan praktik diplomasi nyata. Melalui pengalaman ini, Kalya berhasil mengembangkan kemampuan berdebat dan bernegosiasi, sekaligus membangun jaringan luas dengan delegasi lainnya.
Kontribusi Kalya di NHSMUN 2025 menjadi bukti nyata semangat dan potensi besar anak muda Indonesia di panggung internasional. Pengalaman ini membuka pintu bagi Kalya untuk terus berkembang dalam bidang diplomatik dan mempersiapkan dirinya sebagai pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global.