Dalam dunia sepak bola modern, setiap pemain profesional memiliki jalan karier yang kompleks dan penuh tantangan. Hal ini juga berlaku bagi Elkan Baggott, yang saat ini sedang memikirkan langkah selanjutnya setelah masa pinjamannya di Blackpool berakhir pada akhir Mei. Situasi ini menjadi sorotan utama karena keputusannya dapat memengaruhi peluangnya untuk kembali membela Timnas Indonesia.
Berkaca dari performa apiknya di musim ini, Baggott telah menunjukkan kemampuan luar biasa sebagai seorang bek tengah. Statistik yang dicatat oleh Sofascore menunjukkan bahwa ia tidak hanya kuat dalam duel fisik, tetapi juga cerdas dalam membaca permainan lawan. Prestasi tersebut membuatnya menjadi incaran banyak klub, namun pertanyaannya tetap ada: apakah Baggott akan memilih jalur profesional atau nasional?
Tidak bisa dipungkiri bahwa kontribusi Elkan Baggott di Blackpool telah meningkat secara drastis sejak awal musim. Ia menjadi andalan manajer dalam menjaga garis pertahanan yang solid melawan tim-tim tangguh di kompetisi domestik. Dalam laga terakhirnya, Baggott mencatat lima sapuan, satu intersep, dan satu tekel berhasil, menunjukkan bahwa ia adalah pemain yang sangat efektif dalam menghadapi ancaman lawan.
Keberhasilan ini bukan hanya soal angka-angka statistik. Lebih dari itu, Baggott telah menunjukkan kepemimpinan di lapangan dengan memberikan arahan kepada rekan-rekannya. Ini adalah aspek penting yang sering kali diabaikan, tetapi sangat berpengaruh dalam menciptakan dinamika tim yang kuat. Kemampuan Baggott untuk tetap tenang dalam situasi genting adalah nilai tambah yang sulit digantikan oleh pemain lain.
Pada tahun 2026, Timnas Indonesia akan menghadapi dua laga krusial dalam babak kualifikasi Piala Dunia melawan China dan Jepang. Dua negara tersebut dikenal sebagai tim kuat di Asia, sehingga persiapan matang diperlukan untuk meraih hasil maksimal. Salah satu elemen penting dalam strategi pertandingan adalah kehadiran pemain berkualitas seperti Elkan Baggott di lini belakang.
Garis pertahanan merupakan fondasi utama dalam permainan tim mana pun. Tanpa stabilitas di sektor ini, risiko kebobolan akan meningkat drastis. Baggott, dengan pengalaman dan tekniknya, dapat memberikan ketenangan bagi rekan setimnya di bawah tekanan besar. Selain itu, mental juara yang dimiliki oleh Baggott akan sangat berguna dalam menghadapi tim-tim unggulan seperti China dan Jepang.
Keputusan Baggott untuk kembali ke Timnas Indonesia tidak hanya didasarkan pada kecintaannya terhadap negara kelahirannya. Ada beberapa faktor lain yang harus dipertimbangkan, mulai dari status kontrak hingga prioritas pribadinya. Saat ini, masa peminjaman Baggott di Blackpool akan berakhir pada 31 Mei, sehingga ia kemungkinan besar akan kembali ke Ipswich Town. Namun, jika Blackpool tertarik untuk mempertahankannya dengan kontrak permanen, maka opsi ini bisa menjadi daya tarik besar bagi Baggott.
Di sisi lain, Baggott juga menyatakan bahwa pengalaman bermain untuk Timnas Indonesia adalah momen paling berkesan dalam karier profesionalnya. Ia merasa bangga dan tersanjung bisa mengenakan jersey Garuda, serta ingin mengulangi kesuksesan tersebut di masa mendatang. Faktor emosional ini tentunya menjadi alasan kuat bagi Baggott untuk tetap mempertimbangkan panggilan nasional.