Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan inspeksi terhadap persiapan arus balik pasca-mudik Lebaran 2025. Inspeksi ini mencakup pengecekan sarana dan prasarana transportasi, khususnya di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada malam hari Lebaran. Menteri menekankan perlunya penyempurnaan sistem pengelolaan pelabuhan, termasuk penerapan delaying system dan buffer zone untuk mengatasi potensi kemacetan. Jumlah kapal yang disiapkan mencapai 67 unit dengan 40 di antaranya akan dikerahkan. Selain itu, ada tiga pelabuhan lain yang beroperasi di wilayah Lampung.
Pada malam hari raya Lebaran di tahun 2025, tepatnya Senin (31/3), Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan kunjungan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, guna memastikan segala sesuatu telah siap untuk menghadapi arus balik pemudik. Dalam kunjungannya tersebut, beliau menyampaikan pentingnya perbaikan dalam pengelolaan pelabuhan, seperti pengaturan sistem pengendalian lalu lintas, serta implementasi sistem pengelompokan atau clustering. Di samping itu, juga dibahas kebutuhan akan area parkir tambahan dan penundaan sistematis agar para pemudik tidak harus menunggu terlalu lama di pelabuhan.
Dengan jumlah kapal sebanyak 67 unit, di mana 40 di antaranya akan digunakan selama operasi, Menteri Dudy menjamin bahwa kapasitas ini cukup untuk menampung semua pemudik. Tidak hanya itu, tiga pelabuhan tambahan di Lampung yaitu Pelabuhan Wika Beton, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya, dan Pelabuhan Bakauheni sendiri akan bersama-sama membantu proses arus balik berlangsung lancar. Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry, jumlah kendaraan yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera turun sedikit sebesar 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi jumlah penumpang meningkat sebesar 3 persen.
Dudy berharap bahwa operasi arus balik dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak dapat berjalan seefisien mungkin, sama seperti saat arus mudik dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni.
Perjalanan arus balik ini menjadi momen penting untuk menguji efektivitas langkah-langkah yang telah direncanakan, serta melihat bagaimana koordinasi antara berbagai pihak berjalan secara harmonis.
Berita ini memberikan inspirasi tentang pentingnya perencanaan matang dalam menghadapi situasi yang melibatkan banyak orang, seperti arus balik Lebaran. Kesiapan infrastruktur, koordinasi yang baik antarlembaga, serta solusi inovatif seperti sistem penundaan dan area parkir tambahan sangatlah vital untuk menjaga kelancaran transportasi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap tantangan besar bisa diatasi dengan pendekatan yang terstruktur dan terkoordinasi dengan baik.