Dalam film terbarunya yang berjudul "Mendadak Dangdut", aktris muda Anya Geraldine menghadapi tantangan besar dengan memerankan karakter Nayyara. Nayyara, seorang penyanyi pop ternama, tiba-tiba harus bergabung dengan orkes dangdut setelah terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan. Salah satu momen paling menantang bagi Anya adalah menyanyikan lagu "Terlanjur Basah" bersama Keanu Angelo, yang memerankan tokoh bernama Wawan. Selain itu, peran ini juga mencerminkan beberapa aspek kehidupan pribadi Anya, termasuk hubungan emosionalnya dengan keluarga.
Di bawah arahan sutradara Monty Tiwa, Anya mendalami karakter Nayyara, seorang wanita yang awalnya memiliki pandangan negatif terhadap musik dangdut. Namun, seiring waktu, Nayyara mulai menghargai genre musik tersebut dan bahkan membuktikan kemampuannya dalam menyanyikan lagu-lagu dangdut. Pada salah satu adegan penting, ia dipertemukan dengan tantangan vokal yang luar biasa saat berduet dengan Keanu Angelo. Dalam sesi wawancara baru-baru ini, Anya menjelaskan bahwa dia harus menyesuaikan nada suaranya agar lebih tinggi untuk menyamai range vokal rekan duetnya.
Tidak hanya soal musik, peran Nayyara juga melibatkan eksplorasi hubungan keluarga. Dalam cerita, Nayyara digambarkan sebagai anak yang jarang dekat dengan ayahnya karena pengalaman masa lalu. Menariknya, kisah ini mirip dengan pengalaman hidup Anya sendiri. Ia mengungkapkan bahwa meskipun dulu sempat merasa jauh dari orang tua, ia belajar untuk memaafkan dan memahami tindakan mereka. Selain itu, sebagai kakak dari seorang adik laki-laki, Anya merasa bertanggung jawab untuk menjaga kebersamaan keluarga.
Berkat kerja keras dan dedikasi, Anya berhasil memberikan penampilan yang autentik dalam film ini. Film ini tidak hanya menjadi ajang eksplorasi musik dangdut, tetapi juga merupakan refleksi tentang pentingnya harmoni keluarga dan penerimaan diri. Dengan semangat kolaborasi antara musik dan cerita, "Mendadak Dangdut" menawarkan pengalaman sinematik yang unik dan inspiratif.
Penampilan Anya dalam "Mendadak Dangdut" menunjukkan kemampuan adaptasi yang kuat serta sensitivitas emosional yang mendalam. Melalui perjalanannya sebagai Nayyara, penonton diajak untuk merasakan transformasi dari seorang individu yang awalnya tertutup hingga akhirnya menemukan kedamaian dalam dirinya sendiri dan hubungan keluarganya. Film ini juga menjadi bukti bagaimana seni dapat menjadi jembatan penghubung antara berbagai budaya dan generasi.