Peristiwa yang dialami Rezky Aditya tidak hanya menjadi sorotan karena aspek medisnya, tetapi juga menunjukkan keteguhan seseorang dalam menghadapi ujian di tempat yang paling sakral bagi umat Islam.
Citra Kirana pertama kali memberi tahu publik tentang kondisi suaminya melalui unggahan Instagram pada 26 Maret 2025. Dalam cerita tersebut, ia menjelaskan bahwa awal mula gejala DBD dirasakan Rezky adalah pada 18 Maret 2024, tepat setelah dia menunaikan ibadah di Raudhah, Madinah. Pengalaman ini membuktikan bahwa bahkan di lokasi yang dianggap aman seperti Tanah Suci, risiko penyakit masih bisa terjadi.
Awalnya, Rezky Aditya sangat antusias untuk menunaikan ibadah umrah, terutama dalam rangka mencari malam Lailatulqadar. Namun, semangat itu harus dipatahkan oleh turunnya kondisi fisik secara mendadak. Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya menunjukkan bahwa Rezky positif terkena demam berdarah dengue.
Beruntung bagi Rezky, selama berada di Madinah, ia didampingi oleh teman-teman dekat yang ikut serta dalam rombongan umrah. Mereka segera merespons kondisi darurat tersebut dengan memberikan perawatan pertama dan memastikan bahwa Rezky mendapatkan bantuan medis yang dibutuhkan.
Dukungan dari orang-orang di sekitarnya menjadi faktor penting dalam pemulihan Rezky. Situasi ini juga menunjukkan pentingnya persiapan kesehatan sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama ke daerah dengan potensi risiko tertentu. Meskipun kasus ini terjadi di Tanah Suci, penyebaran penyakit seperti DBD tidak mengenal batas geografis.
Citra Kirana tidak lupa menyampaikan rasa syukur kepada teman-teman yang telah membantu merawat Rezky selama masa sulit tersebut. Ia menyebut nama beberapa individu yang turut andil dalam proses pemulihan suaminya, seperti Fauzan Shabrina dan Ramzy Baabud. Hal ini menunjukkan betapa besar artinya solidaritas dan dukungan sosial dalam situasi genting.
Rasa bersyukur Citra Kirana tidak hanya ditujukan kepada teman-teman Rezky, tetapi juga kepada Tuhan atas kesempatan mereka untuk melewati cobaan ini dengan baik. Pengalaman ini mengajarkan nilai-nilai penting tentang kebersamaan dan kekuatan doa dalam menghadapi tantangan hidup.
Kasus yang dialami Rezky Aditya mengingatkan kita semua akan pentingnya mempersiapkan segala sesuatu dengan matang sebelum melakukan perjalanan, baik itu perjalanan wisata maupun ibadah. Penyakit seperti DBD dapat menyerang siapa saja, tanpa pandang bulu, sehingga langkah pencegahan menjadi krusial.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah serangan DBD termasuk menggunakan perlindungan anti-serangga, minum cukup air, dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, memiliki asuransi perjalanan yang mencakup layanan medis darurat juga merupakan investasi penting yang dapat melindungi kita dari biaya tak terduga akibat penyakit atau cedera.