Di hari Minggu pagi tanggal 11 Mei 2025, ribuan warga Depok berpartisipasi dalam acara Car Free Day (CFD) yang digelar di Jalan Raya Margonda. Acara ini menutup sementara seluruh lajur jalan untuk memberikan ruang bagi masyarakat melakukan aktivitas sehat seperti jogging, bersepeda, dan senam bersama. Dengan adanya penutupan jalur selama 4 kilometer, pemerintah setempat mengatur ulang sistem lalu lintas guna memastikan kelancaran mobilitas kendaraan lainnya.
Dalam sebuah atmosfer ceria pada pagi hari di Kota Depok, ratusan warga berdatangan ke area CFD yang diperluas hingga mencakup Jalan Arif Rahman Hakim. Lokasi ini menjadi pusat aktivitas olahraga komunitas serta peluang usaha mikro kecil menengah (UMKM). Meskipun akses utama ditutup, beberapa kendaraan penting seperti ambulans, bus bandara Soetta, dan pemadam kebakaran tetap dapat melintas.
Untuk mendukung jalannya acara tanpa gangguan, Dinas Perhubungan Kota Depok telah merencanakan rekayasa lalu lintas secara terperinci. Kendaraan dari arah Citayam menuju Sawangan kini harus mengikuti rute alternatif seperti melalui Jalan Rawageni atau Siliwangi. Sedangkan bagi mereka yang berasal dari arah Sawangan menuju Juanda, disarankan melewati jalur Dewi Sartika dan Siliwangi. Pengendara roda dua dari Universitas Indonesia juga memiliki opsi baru dengan melalui perlintasan kereta api di Jalan Kedondong.
Kehadiran aparat keamanan dari polisi, TNI, Dishub, dan Satpol PP membantu menjaga ketertiban selama acara berlangsung. Semua langkah ini dilakukan demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta CFD.
Dari perspektif seorang wartawan, inisiatif CFD ini bukan hanya ajang promosi gaya hidup sehat namun juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Keberhasilan pengaturan lalu lintas menjadi contoh bagaimana solusi kreatif bisa diimplementasikan untuk menyeimbangkan antara kebutuhan publik dan kemacetan perkotaan. Ini adalah langkah awal yang baik untuk mendorong lebih banyak program serupa di masa depan.