Berita
Pengampunan bagi Malaikat yang Menyesal: Kisah Inspiratif dari Kitab Mukasyafatul Qulub
2025-04-02

Kisah tentang pentingnya penghormatan dan taat kepada Allah serta Rasul-Nya menjadi pelajaran berharga melalui peristiwa seorang malaikat yang dihukum. Dalam salah satu cerita dalam karya Imam Al Ghazali, diceritakan bahwa selama perjalanan Isra Mikraj, keajaiban spiritual besar terjadi ketika Nabi Muhammad SAW melewati langit-langit surga. Saat itu, 70 ribu malaikat dengan hormat menyambut kedatangannya, namun ada satu malaikat yang tidak bersikap sama.

Peristiwa ini menggambarkan hukuman serta ampunan Allah SWT yang luar biasa. Ketika malaikat tersebut gagal menunjukkan rasa hormat pada Nabi Muhammad SAW, Allah mematahkan sayapnya sebagai bentuk hukuman dan memisahkannya di atas gunung tinggi. Namun, kesedihan dan penyesalan malaikat itu akhirnya membuka pintu pengampunan. Malaikat Jibril as mendengar tangisan malaikat malang tersebut dan mencoba membantu dengan berdoa kepada Allah. Berdasarkan perintah Ilahi, malaikat tersebut diminta untuk membaca shalawat kepada Rasulullah SAW sebagai tanda penyesalan yang tulus. Setelah membaca shalawat, Allah SWT memberikan ampunan penuh, menumbuhkan kembali sayapnya, dan mengembalikannya ke tempat semula.

Kehadiran perintah shalawat dalam ajaran Islam menunjukkan nilai spiritual yang mendalam. Sebagai umat Islam, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan bentuk cinta dan penghormatan yang mendekatkan diri kepada Allah. Al-Qur'an sendiri menegaskan bahwa Allah dan para malaikat selalu membaca shalawat kepada Nabi. Oleh karena itu, setiap orang yang beriman harus senantiasa mengikuti jejak ini dengan membaca shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui kisah ini, kita diperingatkan akan pentingnya kesadaran akan hak-hak Allah dan Rasul-Nya, serta manfaat besar dari shalawat yang dapat membawa rahmat dan pengampunan bagi semua makhluk.

More Stories
see more