Perayaan Idulfitri bukan hanya momen untuk bersuka ria, tetapi juga kesempatan bagi umat Islam untuk meresapi makna kembali ke fitrah. Fitrah sebagai tabiat alami manusia yang mencerminkan sifat suci dan kebaikan sejak lahir dijelaskan melalui berbagai perspektif agama. Selain itu, hari raya ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga perilaku sesuai ajaran Islam, baik secara spiritual maupun sosial.
Fitrah adalah konsep yang mendalam dalam Islam, mengacu pada sifat bawaan manusia yang murni dan suci. Ini menjadi dasar bagi setiap individu untuk memahami bagaimana hidup sesuai dengan tujuan penciptaan. Melalui perjalanan Ramadan, orang yang berhasil melewati ujian bulan suci tersebut akan menemukan kembali fitrah mereka.
Dari segi etimologi, kata "fitrah" berasal dari akar kata Arab yang berarti belah atau pecah. Artinya, fitrah dapat dipahami sebagai kondisi asli manusia yang telah terbelah dari dosa-dosa dunia. Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan panduan tentang cara menjaga fitrah ini, seperti dengan melakukan sepuluh tindakan yang termasuk dalam kategori fitrah. Hal ini mencakup perawatan fisik seperti membersihkan tubuh hingga menjaga spiritualitas dengan sikap rendah hati. Oleh karena itu, kembalinya seseorang ke fitrah tidak hanya mencakup aspek jasmani, tetapi juga rohani.
Hari Raya Idulfitri membawa pesan mendalam bagi semua muslim yang merayakannya. Tidak hanya soal kegembiraan semata, tetapi lebih kepada pengembalian diri kepada Allah SWT dan pemurnian jiwa. Setelah menjalani bulan penuh disiplin selama Ramadan, seorang muslim diajak untuk merefleksikan perubahan positif dalam dirinya.
Tidak ada yang lebih penting daripada memastikan bahwa puasa Ramadan benar-benar membawa dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang muslim yang berhasil menjalankan ibadah Ramadan dengan istiqomah akan menunjukkan perubahan dalam tingkah laku, seperti lebih banyak berbuat kebaikan, meningkatkan hubungan sosial, serta menjauhi hal-hal negatif. Di sisi lain, mereka yang gagal menunjukkan perubahan ini harus introspeksi diri. Perayaan Idulfitri juga menjadi waktu yang tepat untuk memohon rahmat Allah agar senantiasa diberikan petunjuk dan keberkahan. Dengan demikian, setiap umat Islam diharapkan dapat kembali ke fitrah mereka masing-masing dan memperoleh kemenangan abadi di sisi Tuhan Yang Maha Esa.