Di bulan suci Ramadan, umat Islam di seluruh dunia memiliki kebiasaan unik dalam mengisi waktu menjelang berbuka puasa. Selain menunggu dengan sabar, momen ini sering dimanfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa dan dzikir. Tradisi ini tidak hanya membawa berkah bagi mereka yang melakukannya tetapi juga mencerminkan rasa syukur atas anugerah berpuasa. Artikel ini akan membahas beberapa doa khusus serta dzikir yang direkomendasikan sebelum berbuka, yang diperoleh dari hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.
Menjelang akhir hari puasa, Rasulullah memberikan contoh penting tentang bagaimana seseorang dapat memperkaya pengalaman spiritualnya. Salah satu ajaran yang terkenal adalah bahwa doa orang yang sedang berpuasa pada saat berbuka tidak akan ditolak. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr bin Al-Ash, yang menyebutkan bahwa setiap individu yang taat memiliki kesempatan istimewa untuk berdoa tepat sebelum makan malam. Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi menyoroti praktik ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT.
Dalam tradisi ini, salah satu doa yang direkomendasikan adalah permohonan kepada Tuhan agar segala dosa dapat dimaafkan. Versi Arab dari doa tersebut adalah "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuni aku." Hadits ini dikutip dalam kitab Ash-Shiyam oleh Ibnu Majah, menunjukkan pentingnya merenungkan ampunan ilahi saat berbuka.
Selain itu, buku karya Dr. Raghib As-Sirjani, "354 Sunnah Nabi Sehari-hari," menyebutkan bahwa Abdullah bin Umar juga meriwayatkan doa singkat lainnya: "Wahai pemilik ampunan yang luas, ampunilah aku." Ini adalah bentuk pernyataan iman yang sederhana namun penuh makna.
Rasulullah sendiri sering menggunakan kalimat pendek namun penuh makna ketika berbuka puasa: "Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah, dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan." Ungkapan ini tidak hanya merefleksikan kebahagiaan fisik tetapi juga spiritual, karena setiap momen berbuka dianggap sebagai langkah menuju pahala abadi.
Secara keseluruhan, tradisi doa dan dzikir menjelang berbuka puasa merupakan cara efektif untuk memperdalam hubungan dengan pencipta. Setiap orang memiliki peluang besar untuk merayakan dua momen kebahagiaan: pertama, ketika berbuka puasa; dan kedua, ketika bertemu dengan Tuhannya di akhirat. Melalui praktik ini, umat Islam diajak untuk tidak hanya fokus pada aspek fisik dari ibadah puasa tetapi juga aspek rohani yang lebih mendalam.