Sebuah laporan global tentang kebahagiaan menempatkan Finlandia sebagai negara paling bahagia di dunia untuk delapan tahun berturut-turut. Laporan ini juga menyoroti faktor-faktor penting seperti kesejahteraan, dukungan sosial, dan optimisme terhadap masa depan. Selain itu, penurunan peringkat Amerika Serikat dan pencapaian baru Meksiko serta Kosta Rika menjadi sorotan utama dalam survei ini.

Sistem evaluasi kebahagiaan menggunakan metode Cantril ladder, di mana responden diminta menilai kehidupan mereka pada skala dari 0 hingga 10. Enam variabel utama termasuk PDB per kapita, harapan hidup sehat, kebebasan membuat keputusan, kedermawanan, tingkat rendahnya korupsi, dan dukungan sosial menjadi acuan penilaian. Negara-negara Nordik mendominasi daftar sepuluh besar, menunjukkan pola unik tentang bagaimana mereka membangun masyarakat yang sejahtera secara holistik.

Faktor-Faktor Penentu Kebahagiaan Finlandia

Finlandia berhasil meraih posisi pertama berkat kombinasi faktor unik yang menciptakan lingkungan sosial dan ekonomi yang kondusif bagi warganya. Faktor-faktor tersebut meliputi kepercayaan terhadap institusi, rasa aman dalam masyarakat, serta konsensus yang kuat mengenai kepuasan hidup. Ketimpangan kesejahteraan yang rendah menjadi salah satu alasan utama keberhasilan Finlandia dalam menjaga kebahagiaan masyarakatnya.

Dalam detail lebih lanjut, masyarakat Finlandia dikenal memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi terhadap orang lain dan lembaga pemerintah. Hal ini menciptakan stabilitas sosial yang signifikan. Selain itu, dukungan sosial dari keluarga dan teman menjadi elemen vital dalam membantu individu menghadapi tantangan hidup. Optimisme terhadap masa depan juga menjadi ciri khas masyarakat Finlandia, yang tercermin dari sikap mereka terhadap kemajuan sosial dan ekonomi. Perbedaan pendapatan yang relatif kecil antarwarga Finlandia memberikan kesetaraan dalam akses layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, sehingga meningkatkan kepuasan hidup secara kolektif.

Pelajaran dari Finlandia dan Tantangan Global

Survei ini tidak hanya menyoroti keberhasilan Finlandia tetapi juga memberikan pelajaran penting bagi negara-negara lain. Amerika Serikat, misalnya, mengalami penurunan drastis dalam indeks kebahagiaan karena meningkatnya ketidakpuasan di kalangan anak muda. Masalah isolasi sosial semakin menjadi isu serius, terlihat dari tren meningkatnya jumlah orang yang makan sendirian.

Meksiko dan Kosta Rika menjadi contoh baru bahwa kebahagiaan tidak selalu bergantung pada tingkat kekayaan suatu negara. Meskipun tidak seberlimpah negara maju, keduanya berhasil menciptakan sistem sosial yang efektif untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya. Ron Levey, Managing Director Gallup, menekankan bahwa tindakan baik, hubungan sosial yang kuat, dan optimisme terhadap masa depan adalah kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang bahagia. Ia juga menyarankan agar negara-negara lain belajar dari model Finlandia, di mana kesejahteraan bersama menjadi prioritas utama.