Pada dasarnya, emas selalu dianggap sebagai simbol kekayaan dan perlindungan finansial. Dengan tren harga yang terus meningkat seiring waktu, banyak orang memandangnya sebagai investasi aman. Namun, pertanyaan muncul: apakah benar-benar bijak untuk menggunakan utang demi membeli emas? Artikel ini akan membahas pro dan kontra dari tindakan tersebut, serta memberikan wawasan tentang risiko dan alternatif dalam pengambilan keputusan keuangan.
Dalam dunia ekonomi modern, emas sering kali menjadi pilihan populer bagi para investor, terutama pada saat-saat ketidakpastian. Pada tanggal 18 Maret 2025, harga emas mencapai rekor tertinggi di pasar global, mencapai angka US$3.038,26 per ons. Di tengah kondisi ini, Georgina Effel, seorang analis berpengalaman di Uni Emirat Arab, menyarankan agar individu berhati-hati dalam mempertimbangkan langkah meminjam uang untuk membeli emas. Menurutnya, meskipun emas memiliki potensi besar untuk menghasilkan keuntungan, biaya bunga tinggi dapat mereduksi manfaat tersebut secara drastis.
Di Jakarta, pada Kamis (20/3/2025), Effel menjelaskan bahwa volatilitas harga emas dapat menyebabkan kerugian signifikan jika dipadukan dengan beban utang. Selain itu, pakar keuangan lain seperti Shino Thoma dari India menekankan pentingnya melihat jangka panjang sebelum membuat komitmen finansial. Dengan suku bunga kartu kredit yang bisa mencapai hingga 30%, risikonya jelas lebih besar dibandingkan dengan pinjaman pribadi yang relatif lebih rendah.
Sejarah menunjukkan bahwa harga emas cenderung naik secara signifikan dalam satu dekade terakhir. Namun, hasil tahunannya tetap moderat dan sering kali tidak cukup untuk menutupi biaya bunga pinjaman. Oleh karena itu, para ahli sepakat bahwa pembelian emas tanpa utang adalah pendekatan yang lebih bijaksana.
Berdasarkan saran Effel, solusi terbaik adalah membeli emas ketika harga sedang turun, sehingga menghindari tekanan tambahan dari utang. Hal ini juga memberikan ruang bagi investor untuk memperoleh keuntungan maksimal dalam jangka panjang.
Dari sudut pandang seorang jurnalis atau pembaca, artikel ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya perencanaan keuangan yang matang sebelum melakukan investasi, terutama melibatkan utang. Emas memang menawarkan stabilitas dan nilai jangka panjang, namun kombinasi dengan utang dapat menciptakan situasi yang sulit jika pasar berubah arah. Oleh karena itu, disarankan untuk selalu mempertimbangkan toleransi risiko pribadi dan prioritas finansial sebelum membuat keputusan apa pun. Dengan demikian, kita dapat membangun fondasi keuangan yang kuat tanpa harus bergantung pada utang yang tidak perlu.