Perusahaan tambang batu bara, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk., melalui anak usahanya, PT Kreasi Jasa Persada (KJP), mengumumkan peningkatan kepemilikan saham di perusahaan migas PT Petrosea Tbk. Transaksi ini dilakukan dengan tujuan investasi jangka panjang serta memperkuat posisi strategis dalam sektor energi nasional. Dengan harga pembelian tertentu, total transaksi mencapai angka signifikan yang menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan bisnis.
Pada awal Maret 2025, PT Kreasi Jasa Persada melakukan akuisisi saham senilai Rp27 miliar, yang meningkatkan porsi kepemilikannya menjadi lebih dari 42%. Pembelian tersebut dilakukan secara bertahap pada periode 10 hingga 11 Maret 2025. Sebagai bagian dari strategi korporasi, langkah ini diprediksi akan memberikan dampak positif bagi kedua perusahaan.
Sebelumnya, entitas ini juga telah melakukan beberapa pembelian besar-besaran pada bulan yang sama, yaitu pada tanggal 4 hingga 7 Maret 2025. Total nilai transaksi sebelumnya mencapai lebih dari Rp280 miliar. Pergerakan ini mencerminkan niat kuat untuk mempertahankan kendali dan memperluas kepentingan bisnis di sektor migas.
Dalam keterbukaan informasi, Andi Broto, Sekretaris Perusahaan PT Petrosea Tbk., menjelaskan bahwa transaksi ini dilakukan sebagai bentuk investasi. Selain itu, KJP berencana untuk tetap memegang kendali atas saham PTRO dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Hal ini sejalan dengan visi Grup Barito, yang dikenal sebagai salah satu pemain utama di industri energi Indonesia.
Kenaikan kepemilikan ini juga tercermin dalam performa pasar modal. Pada perdagangan awal hari ini, harga saham PTRO naik signifikan, sementara saham induknya, CUAN, juga menunjukkan tren positif. Ini menunjukkan respons positif investor terhadap strategi korporasi yang diambil oleh manajemen.
Berita ini menyoroti pentingnya sinergi antar-sektor dalam industri energi. Dengan dukungan dari Prajogo Pangestu, tokoh bisnis terkemuka di Tanah Air, langkah ini diproyeksikan akan membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan kedua perusahaan dan sektor energi secara keseluruhan. Keputusan ini juga menunjukkan optimisme terhadap potensi pasar migas di masa depan.