Pasar
Penurunan IHSG di Bursa Asia-Pasifik: Teknologi Menjadi Pengecualian
2025-03-12

Pasar saham Indonesia mengalami penurunan pada perdagangan Selasa, sejalan dengan tren merosot di kawasan Asia-Pasifik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan pelemahan sebesar 0,79% dan ditutup pada level 6.545,85. Aktivitas transaksi yang signifikan melibatkan nilai hampir Rp 9,8 triliun, mencakup lebih dari 20 miliar unit saham dalam ratusan ribu transaksi. Mayoritas emiten mengalami koreksi, dengan hanya sedikit saham yang menunjukkan pertumbuhan.

Banyak sektor industri berada dalam kondisi negatif, terutama sektor konsumer non primer yang anjlok hampir 3,4%. Sektor bahan baku dan properti juga turut melemah, mencapai penurunan 2,81% dan 1,85% masing-masing. Namun, ada satu sektor yang mencolok dengan performa positifnya—teknologi. Emiten pusat data DCI Indonesia menjadi pendorong utama kenaikan ini. Di sisi lain, saham GOTO menjadi beban besar bagi IHSG, dengan penurunan hampir 6% dan menyumbang penurunan indeks sebanyak -10,97 poin.

Investor asing tampak masih cenderung menjual saham, total aksi jual mencapai Rp 332 miliar. Meski demikian, beberapa saham tetap diminati oleh investor asing, seperti BMRI, BBCA, dan EXCL, yang mendapatkan dana masuk masing-masing sebesar Rp 204,71 miliar, Rp 82,17 miliar, dan Rp 39,09 miliar. Hal ini menunjukkan adanya minat yang kuat terhadap perusahaan-perusahaan tersebut meskipun pasar secara umum sedang lesu.

Kondisi pasar yang fluktuatif ini menggarisbawahi pentingnya diversifikasi investasi dan pemilihan saham yang tepat. Meskipun banyak sektor mengalami penurunan, sektor teknologi menunjukkan kekuatan yang patut diperhitungkan. Investor yang cerdas akan memanfaatkan situasi ini untuk melakukan analisis mendalam dan mencari peluang di tengah ketidakpastian pasar.

More Stories
see more