Pada akhir bulan Ramadan, Grand Metropolitan Bekasi menyuguhkan acara penutupan yang mengesankan melalui pertunjukan dari grup musik legendaris Element. Acara tahunan "Shining of Ramadan" yang telah berlangsung selama sebulan ini menawarkan berbagai hiburan tematik dan menjadi ajang spesial bagi para pengunjung untuk merasakan kehangatan Ramadan dengan sentuhan modern. Penampilan Element di malam terakhir membawa suasana bernostalgia melalui deretan lagu-lagu hits mereka.

Seri Hiburan Ramadan Ditutup dengan Meriah

Dalam suasana senja yang memikat pada akhir bulan Ramadan, ribuan pengunjung berkumpul di lokasi acara di Grand Metropolitan Bekasi. Grup musik ikonik Element dipilih sebagai bintang tamu utama untuk memberikan pengalaman unik bagi generasi 30-40-an yang tumbuh bersama musik mereka. Selama satu jam, ketujuh personel Element, termasuk Ferdy, Lucky, Adit, Arya, Fajar, Ibank, dan Didi Riyadi, menyanyikan sepuluh lagu andalan yang membangkitkan kenangan manis masa lalu. Beberapa lagu populer seperti "Ku Persembahkan Nirwana," "Pergilah Adinda," hingga "Maaf dari Surga" menggema di antara kerumunan yang antusias. Tak hanya itu, mereka juga memperkenalkan karya terbaru mereka, "Ya Allah," yang mendapat sambutan hangat.

Berkat konsep yang terus dikembangkan setiap tahunnya, "Shining of Ramadan" berhasil menciptakan momen-momen istimewa bagi masyarakat sekitar dan penggemar musik lawas. Acara ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga tempat bersosialisasi dan berbagi cerita di tengah ritme hari-hari suci.

Di tengah gemerlap lampu panggung dan sorak-sorai penonton, malam penutupan ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua orang yang hadir.

Sebagai jurnalis, acara ini memberikan pelajaran penting tentang bagaimana nostalgia dapat digunakan sebagai alat penghubung antar generasi. Musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah jembatan yang menghubungkan nilai-nilai tradisional dengan tren modern. Melalui "Shining of Ramadan," kita diajak untuk merenungkan betapa pentingnya menjaga tradisi tanpa melupakan dinamika zaman.