Sejak bergabung dengan Liverpool, performa Darwin Nunez kerap menjadi sorotan tajam. Musim lalu, penampilannya dianggap kurang konsisten, terutama dalam hal penyelesaian akhir, meskipun statistik xG menunjukkan potensi lebih besar. Namun, tren musim ini membawa perubahan signifikan. Pemain asal Uruguay tersebut hanya menyia-nyiakan sedikit peluang besar dibandingkan rekan setimnya, bahkan mencetak gol sesuai harapan statistik. Meskipun demikian, waktu bermainnya tetap terbatas, mengundang spekulasi tentang penggunaan strategis pemain muda ini.
Dalam era yang penuh tantangan bagi Liverpool, kontribusi Darwin Nunez mulai mendapatkan apresiasi baru. Dalam musim sebelumnya, ia mencatatkan 11 gol di Liga Premier, namun angka tersebut jauh di bawah prediksi statistik xG yang menunjukkan angka lebih dari 16. Kritikus sering kali menyoroti kesempatan emas yang dilewatkan. Namun, narasi ini berubah pada musim ini. Di antara para penyerang utama klub, Nunez ternyata menjadi salah satu yang paling efisien. Hanya enam peluang besar yang terbuang olehnya, sebuah catatan yang jauh lebih baik dibandingkan rekannya seperti Diogo Jota dan Luis Diaz.
Lebih mengejutkan lagi, pencapaian Nunez semakin mengesankan jika dilihat dari waktu bermainnya yang sangat terbatas. Dalam periode 9 Februari hingga awal musim ini, ia hanya dimainkan sebagai starter sekali, yakni melawan Southampton di Anfield awal Maret. Fakta ini menunjukkan bahwa kesempatannya untuk membuktikan diri masih sangat minim, dengan absennya dari starting XI dalam 13 dari 14 pertandingan terakhir Liverpool.
Dengan hanya 1.010 menit di kompetisi liga utama, Nunez telah mencetak lima gol yang tepat sesuai nilai xG-nya. Hal ini menunjukkan ketajaman serta kemampuan adaptasi pemain berusia 25 tahun ini. Meskipun sulit untuk langsung menyebut karier Nunez di Anfield sebagai sukses besar, ada argumen kuat bahwa ia belum mendapatkan kepercayaan penuh untuk memperlihatkan potensinya secara maksimal.
Dari perspektif seorang jurnalis atau pembaca, cerita Nunez memberikan pelajaran penting tentang bagaimana persepsi dapat memengaruhi evaluasi performa seseorang. Statistik sering kali tidak cukup untuk menceritakan seluruh kisah, namun mereka dapat menjadi alat yang kuat untuk meninjau ulang bias-bias yang tidak adil. Bagi Liverpool, memberikan kesempatan lebih kepada Nunez bukan hanya soal investasi masa depan, tetapi juga menggali potensi yang mungkin tersembunyi di balik kritik-kritik keras. Ini adalah momen di mana keputusan strategis manajemen bisa menjadi penentu kesuksesan klub di masa mendatang.