Berbagai negara di dunia menghadapi pandangan negatif dari masyarakat internasional, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor geopolitik dan historis. Analisis terbaru menunjukkan bahwa ada sepuluh negara yang mendapatkan reputasi paling tidak disukai secara global. Faktor-faktor seperti aliansi politik, konflik masa lalu, pemahaman budaya, dan perilaku di panggung global mempengaruhi persepsi ini. Negara-negara dengan pengaruh besar seringkali menjadi sasaran kritik karena kebijakan mereka yang kontroversial atau tindakan tertentu. Artikel ini membahas lebih lanjut tentang negara-negara tersebut dan faktor-faktor yang berkontribusi pada reputasi mereka.
Menurut analisis Data Pandas, China menduduki posisi teratas dalam daftar negara yang paling tidak disukai. Pengaruh ekonomi dan militer yang semakin meningkat, serta isu-isu seperti hak asasi manusia dan klaim wilayah, telah menciptakan kekhawatiran di banyak belahan dunia. Amerika Serikat, sebagai kekuatan superglobal, berada di urutan kedua. Kebijakan intervensi militer dan peran aktif dalam politik internasionalnya juga menjadi sorotan. Rusia berada di posisi ketiga, dengan strategi geopolitik dan keberadaannya yang sering kali kontroversial. Korea Utara, Israel, dan Pakistan masing-masing berada di posisi empat, lima, dan enam, dipengaruhi oleh situasi politik yang kompleks dan konflik yang sedang berlangsung. Iran dan Irak menduduki posisi tujuh dan delapan, dengan ketegangan terkait program nuklir dan ketidakstabilan internal. Suriah berada di posisi kesembilan, akibat perang saudara yang berkepanjangan. India, meskipun memiliki ekonomi yang berkembang pesat dan warisan budaya yang kaya, berada di posisi kesepuluh karena masalah kemiskinan, korupsi, dan kesenjangan sosial.
Dalam konteks global, beberapa negara memiliki dampak yang signifikan atas persepsi internasional mereka. China, misalnya, telah menjadi pusat perhatian karena kebijakan ekspansi wilayah dan pelanggaran hak asasi manusia. Di sisi lain, Amerika Serikat sering dikritik karena intervensi militernya di berbagai wilayah. Rusia juga menghadapi tantangan karena aksi-aksi geopolitiknya yang kontroversial. Sementara itu, Korea Utara dan Israel berada dalam sorotan karena situasi politik yang rumit dan konflik yang belum terselesaikan. Iran dan Irak masih berjuang dengan masalah stabilitas internal dan ketegangan terkait program nuklir. Suriah, yang mengalami perang saudara, telah menjadi simbol krisis kemanusiaan. India, meskipun memiliki potensi ekonomi yang besar, harus mengatasi tantangan sosial yang mendalam.
Banyak faktor mempengaruhi persepsi negatif terhadap negara-negara ini. Perilaku di panggung global, konflik historis, dan kebijakan domestik adalah beberapa elemen penting. Namun, ada juga negara yang berhasil menjaga reputasi positif mereka. Indonesia, misalnya, dikenal sebagai negara yang cinta perdamaian dan mempertahankan posisi non-blok. Dengan demikian, negara ini tidak termasuk dalam daftar negara paling dibenci di dunia. Semoga Indonesia dapat terus menjaga hubungan baik dengan negara-negara lain dan tetap menjadi contoh positif di mata internasional.