Pertarungan tinju yang mempertemukan Gervonta Davis melawan Lamont Roach pada awal bulan ini menimbulkan berbagai komentar dari pihak terkait. Promotor ternama, Bob Arum, menyampaikan pandangannya bahwa Davis perlu lebih serius dalam menghadapi kariernya di dunia tinju. Menurut Arum, Davis cenderung memperlakukan olahraga ini sebagai ajang pencitraan daripada sebuah profesi yang harus dilakukan dengan dedikasi penuh. Meskipun memiliki rekam jejak impresif, performa Davis dinilai kurang maksimal, terutama dalam pertarungan melawan Roach.

Bob Arum juga memberikan analisis tentang potensi lawan-lawan Davis di masa mendatang. Dalam jajaran petinju bawah tanggungannya, tiga nama muncul sebagai kemungkinan calon musuh Davis: Keyshawn Davis, Raymond Muratalla, dan Abdullah Mason. Namun, keputusan untuk menjadwalkan pertandingan tersebut sangat bergantung pada minat publik dan strategi promosi. Selain itu, situasi Vasily Lomachenko yang sedang mengalami cedera menjadi faktor lain yang memengaruhi rencana pertarungan antarkelas. Kekuatan fisik Davis telah membantu dirinya meraih kemenangan atas petinju seperti Rolando Romero dan Ryan Garcia, tetapi hasil imbang kontroversial melawan Roach menunjukkan adanya celah dalam gaya bertarungnya.

Meskipun ada spekulasi tentang masa depan karier Davis, satu hal yang pasti adalah bahwa ia masih memiliki peluang besar untuk meningkatkan citranya di dunia tinju. Pertarungan ulang melawan Roach tampaknya menjadi langkah logis berikutnya, meskipun ada rumor tentang duel melawan selebriti Jake Paul yang dapat menghasilkan pendapatan besar. Tinju bukan hanya soal prestasi atau hiburan; ini adalah panggung bagi atlet untuk menunjukkan nilai kerja keras dan profesionalisme. Oleh karena itu, Davis harus mempertimbangkan kembali prioritasnya jika ingin dikenang sebagai salah satu legenda tinju modern.