Tim sepak bola ternama Italia, Juventus, tengah menghadapi tantangan besar dengan performa yang menurun drastis di bawah arahan Thiago Motta. Serangkaian hasil buruk, termasuk kekalahan memalukan dari Atalanta dan Fiorentina, telah mendorong manajemen untuk mempertimbangkan langkah tegas dalam memperbaiki kondisi tim. Ancaman gagal lolos ke Liga Champions musim depan semakin memperburuk situasi. Nama Igor Tudor kini menjadi sorotan sebagai pengganti potensial Motta, namun keputusan akhir masih bergantung pada hasil pertandingan melawan Genoa.

Kondisi Juventus saat ini sangat mengkhawatirkan. Dengan serangkaian hasil negatif yang terjadi, tekanan terus meningkat bagi pelatih kepala Thiago Motta. Sebagai mantan pemain berbakat, Motta sebelumnya diharapkan mampu membawa perubahan positif setelah diangkat sebagai pelatih utama. Namun, realitas di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Performa tim yang stagnan dan ketidakmampuan untuk mencatat kemenangan konsisten membuat masa depan Motta dipertanyakan.

Berita tentang kemungkinan pergantian pelatih semakin santer dengan munculnya nama Igor Tudor. Mantan pemain Juventus ini dikenal luas karena pengalamannya baik sebagai pesepak bola maupun asisten pelatih. Tudor diyakini memiliki visi yang tepat untuk membangkitkan moral tim yang sedang lesu. Manajemen Juventus tampaknya telah mencapai kesepakatan awal dengan Tudor untuk kontrak hingga tahun 2025, bahkan dengan opsi perpanjangan satu tahun lagi.

Selain faktor performa tim, pertimbangan finansial juga menjadi alasan utama mengapa keputusan pemecatan Motta ditunda. Memutus kontrak lebih awal akan membebani klub dengan biaya tambahan yang signifikan. Oleh karena itu, laga melawan Genoa dijadwalkan sebagai batu uji terakhir bagi Motta. Jika Juventus kembali gagal meraih kemenangan, maka langkah pemecatan hampir pasti akan diambil.

Hasil pertandingan melawan Genoa nanti tidak hanya akan menentukan nasib Motta, tetapi juga arah masa depan Juventus di kancah domestik maupun internasional. Kesempatan bagi Motta untuk membuktikan dirinya masih ada, namun jika gagal, era baru di bawah kendali Igor Tudor mungkin tak terhindarkan. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan angin segar bagi Juventus guna merebut kembali posisi mereka di papan atas kompetisi.