Pada akhir pekan lalu, rumah mode asal Prancis, Hermes, mengumumkan kenaikan penjualan yang signifikan pada kuartal keempat tahun 2024. Meski kondisi ekonomi global sedang tidak stabil, Hermes berhasil memperlihatkan pertumbuhan yang melebihi perkiraan analis. Laporan ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap produk eksklusif Hermes tetap kuat, bahkan di tengah ketidakpastian pasar barang mewah. Penjualan Hermes mencapai 3,96 miliar euro dalam tiga bulan hingga Desember 2024, melampaui harapan para ahli. Selain itu, penjualan tahunan juga meningkat 14,7% menjadi 15,2 miliar euro. Segmen produk kulit dan pelana tumbuh paling cepat, naik 21,7%. Kesetiaan konsumen menjadi faktor utama dalam mempertahankan pertumbuhan perusahaan.
Hermes, dikenal luas dengan tas Birkin-nya, telah memperkuat dominasinya di industri fesyen eksklusif. Tas Birkin, yang sering dianggap sebagai simbol status sosial, memiliki daya tarik tak tertandingi di pasar sekunder. Harganya yang selalu stabil bahkan mengalami kenaikan membuat tas ini menjadi investasi yang menguntungkan bagi banyak orang. Dalam konteks ekonomi yang semakin tidak menentu, Executive Chairman Hermes, Axel Dumas, menekankan bahwa soliditas hasil tersebut membuktikan kekuatan model bisnis Hermes dan fleksibilitas timnya. Kinerja positif ini terjadi di berbagai wilayah, termasuk Asia-Pasifik yang mencatatkan pertumbuhan 9% meskipun ada pelemahan di pasar barang mewah China.
Segmen produk kulit dan pelana menjadi tulang punggung pertumbuhan Hermes. Pada kuartal keempat, segmen ini mencatat pertumbuhan sebesar 21,7%, yang merupakan laju pertumbuhan tercepat dibandingkan segmen lainnya. Produk-produk seperti tas Birkin, yang telah menjadi ikon fashion, terus mendapatkan minat dari konsumen. Kesetiaan pelanggan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini. Para konsumen setia tidak hanya membeli produk untuk kegunaan sehari-hari, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang karena nilai produk Hermes yang cenderung meningkat seiring waktu.
Pasar Asia-Pasifik, terutama di luar Jepang, menjadi sumber pertumbuhan signifikan bagi Hermes. Meski pasar barang mewah China mengalami pelemahan, Hermes mampu mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 9% pada kuartal keempat. Ini menunjukkan bahwa strategi Hermes dalam memposisikan diri sebagai merek eksklusif telah berhasil meredam dampak negatif dari ketidakstabilan ekonomi regional. Kesetiaan pelanggan dan reputasi produk yang tak tergoyahkan menjadi kunci sukses Hermes di wilayah ini.
Berita baik ini memberikan kepercayaan kepada manajemen Hermes bahwa mereka dapat terus bertahan dan berkembang di tengah tantangan ekonomi global. Kinerja yang solid di berbagai segmen dan wilayah menunjukkan bahwa Hermes telah berhasil menjaga relevansi dan daya saingnya. Dengan pendekatan yang lincah dan adaptif, Hermes siap menghadapi masa depan dengan optimisme, sambil terus mempertahankan standar kualitas dan eksklusivitas yang telah menjadi ciri khas merek ini.