Pasar
Rebound IHSG: Penguatan Pasar Saham Ditengah Aksi Jual Asing
2025-03-21

Pada perdagangan hari Kamis, indeks utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menunjukkan performa positif dengan penguatan dua hari berturut-turut. Setelah mengalami penurunan signifikan hingga 7% beberapa waktu lalu, IHSG berhasil melonjak sebesar 1,11%, atau naik 70 poin, mencapai level 6.381,67. Aktivitas transaksi pada hari tersebut mencatat volume Rp 11,27 triliun, yang mencakup lebih dari 16 miliar saham dan lebih dari satu juta kali transaksi. Meskipun demikian, investor asing masih melakukan aksi jual bersih di pasar reguler.

Pasar modal Indonesia kembali bergairah setelah mengalami tekanan besar akhir-akhir ini. Meskipun IHSG berhasil rebound, data menunjukkan bahwa investor asing tetap menjadi penggerak utama dalam aktivitas jual beli. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp499,36 miliar di seluruh pasar. Di sisi lain, pembelian bersih juga dicatatkan di pasar negosiasi sebesar Rp371,63 miliar. Beberapa saham bank dan perusahaan besar menjadi fokus utama aksi jual oleh investor asing.

Berbagai faktor global dan domestik mempengaruhi fluktuasi pasar saham. Dalam konteks ini, rebound IHSG memberikan harapan bagi pelaku pasar akan pemulihan ekonomi nasional. Namun, aksi jual asing tetap menjadi isyarat penting untuk diperhatikan. Data dari Stockbit menunjukkan bahwa saham-saham seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi target utama aksi jual asing.

Ketika IHSG mulai pulih, para analis menyatakan bahwa kepercayaan investor lokal turut berperan dalam mendorong penguatan pasar. Sebaliknya, investor asing tampaknya masih cenderung hati-hati terhadap situasi global yang tidak menentu. Dengan total transaksi yang cukup tinggi, pasar saham Indonesia menunjukkan dinamika antara optimisme dan ketidakpastian.

Pemulihan IHSG pada perdagangan Kamis menunjukkan potensi pasar saham Indonesia untuk bangkit meskipun masih ada tekanan dari aksi jual asing. Kinerja positif ini diharapkan dapat terus berlanjut di sesi-sesi berikutnya, seiring dengan meningkatnya kepercayaan investor lokal dan internasional. Meskipun begitu, pemantauan terhadap tren global tetap menjadi prioritas untuk menjaga stabilitas pasar ke depannya.

More Stories
see more