Dalam upaya mempertahankan kinerja positif hingga tahun 2025, Amar Bank telah menyiapkan strategi jangka panjang yang fokus pada pengembangan segmen korporasi dan digitalisasi. Bank ini berencana meningkatkan penyaluran pembiayaan ke level double digit dengan memperluas layanan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui rantai pasok perusahaan komersial besar. Selain itu, Amar Bank juga mencatat peningkatan signifikan pada produk pinjaman Tunaiku serta pertumbuhan jumlah pengguna aplikasi digitalnya. Pada periode September 2024, laba bersih bank naik sebesar 20,4% dibandingkan tahun sebelumnya, didukung oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat.
Dalam sebuah diskusi media yang berlangsung pada Kamis (20/3/2024), David Wirawan, Senior Vice President Finance of Amar Bank, mengungkapkan rencana strategis untuk mendorong pertumbuhan signifikan pada tahun-tahun mendatang. Dengan target peningkatan penyaluran pembiayaan hingga double digit, Amar Bank akan memperluas cakupannya ke segmen korporasi komersial. Di tengah transformasi menjadi bank digital, langkah ini bertujuan untuk lebih banyak menjangkau Small and Medium Enterprises (SMEs). Melalui hubungan rantai pasok, baik supplier maupun distributor dari perusahaan besar dapat dimasukkan dalam ekosistem layanan Amar Bank.
Selama tahun 2024, performa Amar Bank terlihat semakin kuat dibandingkan tahun sebelumnya. Produk pinjaman Tunaiku berhasil mencatatkan pencapaian Rp 3 triliun, meningkat sekitar 30%. Pengguna aplikasi digital Amar Bank juga terus bertambah pesat, dengan total mencapai 1 juta user per Februari 2024. Secara keseluruhan, laporan keuangan per September 2024 menunjukkan laba bersih senilai Rp 152,26 miliar, naik 20,4% secara tahunan. Pendapatan bunga bersih juga tumbuh 30,4%, mencapai Rp 839,53 miliar.
Berbagai indikator positif ini membuktikan bahwa Amar Bank sedang bergerak menuju visi transformasi digitalnya. Meskipun rasio non-performing loan (NPL) gross meningkat dari 6,99% menjadi 7,76%, NPL net turun drastis dari 1,56% menjadi 0,92%, menunjukkan efisiensi manajemen risiko yang lebih baik.
Sebagai jurnalis, saya melihat langkah Amar Bank ini sebagai contoh nyata bagaimana institusi finansial dapat memadukan teknologi digital dengan layanan tradisional untuk menciptakan dampak maksimal bagi UMKM. Transformasi ini tidak hanya membantu perkembangan bisnis kecil namun juga memperkuat stabilitas ekonomi nasional melalui inklusi keuangan yang lebih luas. Dengan strategi yang tepat, Amar Bank memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dalam era digital perbankan Indonesia.