Pekan ini, China diharapkan melaksanakan peluncuran roket baru dalam rangkaian upaya mereka untuk mewujudkan ambisi besar mengirim astronot ke Bulan. Misi Shenzhou-20 akan diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan, membawa tiga astronot ke stasiun luar angkasa Tiangong untuk misi berdurasi enam bulan. Program ini bertujuan mendukung rencana pengiriman astronot ke permukaan Bulan pada tahun 2030 serta membangun basis permanen di sana.

Dengan persiapan yang telah rampung, pesawat ruang angkasa Shenzhou dan kendaraan peluncur Long March-2F kini berada di lokasi peluncuran. Badan Antariksa Berawak China (CMSA) menyatakan bahwa semua fasilitas berfungsi dengan baik dan uji coba teknis sedang berlangsung sesuai jadwal. Foto-foto resmi menunjukkan roket tersebut siap meluncur, dikelilingi oleh bendera nasional dan dekorasi perayaan.

Misi sebelumnya, Shenzhou-19, dipimpin oleh Cai Xuzhe, mantan pilot Angkatan Udara, bersama Wang Haoze, satu-satunya insinyur wanita Tiongkok yang terlibat dalam program antariksa berawak. Selama misi tersebut, mereka melakukan eksperimen penting menggunakan material "batu bata" sintetis berbasis tanah bulan untuk mengevaluasi dampak radiasi kosmik, gravitasi, dan suhu ekstrem.

Shenzhou-20 sendiri masih menjadi misteri karena identitas awak dan detail misinya belum diumumkan. Namun, Zhou Wenxing dari pusat pelatihan astronot Tiongkok mengonfirmasi bahwa para astronot telah menyelesaikan pelatihan dengan hasil yang sangat memuaskan.

Kemajuan ini menandakan langkah signifikan bagi Tiongkok dalam menjalankan strategi jangka panjangnya di bidang eksplorasi luar angkasa. Dengan ambisi besar dan dukungan teknologi mutakhir, negara tersebut semakin mendekati pencapaian tujuan historis untuk menjadikan Bulan sebagai tempat eksplorasi manusia berikutnya.