Dalam sebuah film, karakter Komang terlibat dalam kisah cinta segitiga dengan Ode dan Arya. Rivalitas antara kedua pemeran, Kiesha Alvaro dan Adzando Davema, tidak hanya berlangsung di layar tetapi juga dirasakan dalam kehidupan nyata demi menghasilkan akting yang lebih tajam. Meskipun hubungan mereka tetap baik, pendekatan unik digunakan untuk memperkuat emosi masing-masing karakter.
Kiesha Alvaro menjelaskan pentingnya menciptakan persaingan nyata agar rivalitas antara tokoh Ode dan Arya tampak autentik di depan kamera. Dengan menggunakan metode acting tertentu, Kiesha memastikan bahwa Adzando Davema, yang baru pertama kali bermain film, dapat merasakan intensitas perannya secara mendalam. Hal ini menjadi salah satu faktor kesuksesan dalam menghadirkan cerita yang lebih hidup.
Untuk menciptakan dinamika yang kuat antara dua karakter utama, para pemeran diminta melibatkan diri dalam persaingan yang nyata meskipun di luar layar. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa setiap adegan memiliki keotentikan emosional yang diperlukan. Kiesha Alvaro, sebagai salah satu pemain veteran, percaya bahwa rivalitas yang disimulasikan di kehidupan sehari-hari akan memberikan dampak positif pada hasil akhir film.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara sederhana namun efektif. Misalnya, Kiesha sering kali menantang Adzando Davema untuk menunjukkan semangat kompetitifnya dalam situasi-situasi tertentu, seperti saat membahas karakter atau bahkan dalam aktivitas non-akting. Tujuannya adalah untuk membuat Adzando benar-benar merasakan tekanan yang dialami oleh karakter Arya. "Saya takutnya Adzando tidak bisa merasakan rivalitas kalau enggak aku gambarkan secara nyata," ungkap Kiesha. Pendekatan ini jelas berhasil karena ia membantu Adzando memahami bagaimana karakter Arya harus bereaksi terhadap karakter Ode dalam berbagai situasi konflik.
Meskipun ada persaingan, hubungan antara Kiesha dan Adzando tetap harmonis. Fokus mereka tetap pada tujuan bersama yaitu menghasilkan film yang berkualitas. Kiesha menyadari bahwa sebagai senior, ia memiliki tanggung jawab untuk membimbing Adzando agar dapat memahami karakter Arya dengan lebih baik. Oleh karena itu, ia tidak ragu untuk memberikan masukan dan arahan yang diperlukan.
Adzando sendiri sangat menghargai proses ini. Ia menyadari bahwa tantangan yang diberikan oleh Kiesha justru membantu meningkatkan kemampuan aktingnya. "Tapi aku bilang: Mas, kita harus ada gap karena bagaimana pun sebulan ke depan gue jadi Ode, dan lo adalah Arya. Kalau enggak begitu, kelihatan dari kamera dan kalau ini enggak berhasil, bahaya bos," tambah Kiesha. Melalui kolaborasi yang positif dan saling mendukung, mereka berhasil menciptakan chemistry yang kuat antara kedua karakter, sehingga penonton dapat merasakan emosi yang sesungguhnya ketika menyaksikan film tersebut. Proses ini juga menjadi pengalaman berharga bagi Adzando, yang belajar banyak tentang seni akting melalui pengalaman langsung bersama rekan-rekannya.