Pasar
RUPST Bank Mandiri: Rotasi Kepemimpinan dan Pembagian Dividen
2025-03-25

Bank Mandiri akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk membahas sejumlah agenda penting. Salah satu sorotan utama adalah perubahan struktur kepemimpinan bank, di mana empat posisi direksi saat ini kosong setelah realokasi ke entitas lain seperti Danantara dan Bank Rakyat Indonesia. Selain itu, akhir jabatan Direktur Utama Darmawan Junaidi dan Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar juga menjadi perhatian. Agenda lain yang dinanti oleh investor adalah pengumuman dividen, dengan laba tahun 2024 sebesar Rp 55,78 triliun dan rasio pembayaran dividen tetap dijaga pada 60%.

Penggantian Struktur Pengurus Bank Mandiri

Perubahan kepemimpinan di Bank Mandiri menjadi fokus dalam RUPST kali ini. Beberapa direktur telah ditempatkan di posisi baru di berbagai institusi, menyebabkan beberapa posisi menjadi kosong. Hal ini memunculkan spekulasi mengenai calon-calon potensial untuk mengisi kekosongan tersebut.

Berbagai relokasi telah terjadi sebelum RUPST ini, termasuk Rohan Hafas dan Agus Dwi Handaya yang dipindahkan ke Danantara, serta Aquarius Rudianto yang diangkat sebagai Direktur Network dan Retail Funding di BRI. Selain itu, masa jabatan Darmawan Junaidi dan Alexandra Askandar akan berakhir. Ada kemungkinan Alexandra akan bergabung dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), meskipun ia sempat dikaitkan dengan posisi Direktur Utama BRI, yang akhirnya diisi oleh Hery Gunardi. Perubahan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk merotasi talenta senior di BUMN guna meningkatkan efisiensi dan inovasi.

Komitmennya terhadap Para Investor

Selain rotasi kepemimpinan, pengumuman dividen juga menjadi sorotan utama bagi para pemegang saham. Bank Mandiri telah mencatat kinerja positif dengan laba Rp 55,78 triliun pada tahun 2024, naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Komitmen untuk membagikan dividen kepada investor tetap menjadi prioritas.

Dalam lima tahun terakhir, Bank Mandiri secara konsisten menjaga rasio pembayaran dividen pada tingkat 60%. Menurut Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo, kebijakan ini sesuai dengan arahan dari Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas. Investasi yang stabil dan transparansi keuangan menjadi faktor penting dalam mempertahankan kepercayaan investor. Dengan pertumbuhan laba yang stabil dan komitmen kuat terhadap pembagian dividen, Bank Mandiri berupaya untuk memperkuat hubungan dengan para pemegang saham sambil terus mengoptimalkan kinerja operasionalnya.

More Stories
see more