Berita
Sanitasi Ekspor AS Terhadap China Memicu Ketegangan Dagang
2025-04-04

Peningkatan ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China telah terjadi setelah pemerintah AS menerapkan larangan ekspor terhadap berbagai teknologi semikonduktor ke China. Langkah ini melibatkan pembatasan pada 24 jenis alat manufaktur chip, perangkat lunak, serta memori bandwidth tinggi yang dianggap penting bagi pengembangan senjata canggih dan kecerdasan buatan. Sebanyak 140 perusahaan China yang terlibat dalam industri semikonduktor telah masuk daftar hitam Departemen Perdagangan AS.

Kementerian Perdagangan China menyuarakan keberatan atas tindakan tersebut, menuduh AS melakukan pemaksaan ekonomi dan mengganggu sistem perdagangan bebas global. Dengan menyebut langkah-langkah sepihak AS sebagai ancaman terhadap hak-hak sah China, Beijing berjanji akan melindungi kepentingannya dengan tindakan balasan yang sesuai.

Langkah AS: Pembatasan Teknologi Semikonduktor

Departemen Perdagangan AS baru-baru ini menetapkan sanksi terhadap pengiriman teknologi semikonduktor ke China. Larangan ini mencakup berbagai alat manufaktur, perangkat lunak, dan komponen elektronik kritis lainnya. Keputusan ini bertujuan untuk membatasi kemampuan China dalam mengembangkan teknologi canggih seperti senjata generasi baru dan kecerdasan buatan.

Tindakan ini tidak hanya mempengaruhi perusahaan-perusahaan besar seperti SMIC, tetapi juga melibatkan lebih dari 140 entitas bisnis China lainnya. Pemilik usaha ini dituduh mendukung upaya pengembangan industri semikonduktor domestik yang dianggap berisiko bagi keamanan nasional AS. Selain itu, pemerintah AS mengklaim bahwa teknologi semikonduktor China dapat digunakan untuk tujuan militer yang berbahaya. Oleh karena itu, langkah-langkah ini dipandang sebagai cara untuk menjaga dominasi teknologi global AS.

Respon China: Tegaskan Hak-Hak Legitimasi Global

Kementerian Perdagangan China mengecam langkah AS sebagai bentuk pemaksaan ekonomi dan praktik non-pasar. Menurut juru bicara mereka, AS sering kali menyatakan satu hal tetapi melakukan hal lain yang bertentangan dengan prinsip-prinsip perdagangan internasional. China menyampaikan keprihatinan tentang bagaimana tindakan unilateral AS dapat merusak hubungan dagang global yang saling menguntungkan.

Dalam tanggapannya, Kementerian Perdagangan China menekankan pentingnya kerja sama lintas batas dalam industri semikonduktor. Mereka berpendapat bahwa sistem ini sangat bergantung pada kolaborasi global, dan langkah-langkah proteksionis seperti embargo teknologi hanya akan menghambat perkembangan teknologi secara keseluruhan. Untuk melindungi hak-hak sahnya, China bersiap mengambil tindakan balasan yang diperlukan guna menjaga integritas ekonomi dan teknologinya.

More Stories
see more