Dalam dunia perfilman Indonesia, serial trilogi Qodrat kembali mencuri perhatian. Pada hari Jumat (21/3/25), di acara Press Conference yang berlangsung di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, sutradara Charles Gozali memperkenalkan film terbaru, Qodrat 2. Film ini menggabungkan elemen horor, aksi, serta konflik iman yang kuat. Sebagai bagian dari rangkaian trilogi, Qodrat 2 tidak hanya melanjutkan kisah Ustadz Qodrat tetapi juga menjadi pengantar bagi penutup akhir dalam Qodrat 3.
Pada acara tersebut, Charles Gozali menjelaskan bahwa sejak awal dirancang, Qodrat dimaksudkan sebagai trilogi. Bagian pertama bertujuan untuk memperkenalkan karakter utama, yakni Ustadz Qodrat. Sementara itu, sekuel kedua hadir untuk melengkapi cerita dengan aspek ruang dan waktu yang belum tersingkap pada film pertama.
Di tengah suasana penuh antisipasi, Qodrat 2 membawa pesan mendalam tentang hubungan sosial tokoh utama. Dikatakan bahwa keberhasilan Qodrat tidak datang sendiri. Ia dipengaruhi oleh mentor spiritualnya, teman-temannya, keluarganya termasuk Yasmin yang ia bantu dalam film pertama, serta istri dan anak-anaknya. Semua elemen ini menciptakan kesatuan narasi yang harmonis.
Film ini menjadi jembatan penting menuju Qodrat 3, yang akan mengungkap tujuan sebenarnya dari kelebihan yang diberikan kepada Qodrat. Charles menekankan bahwa perbedaan antara film pertama dan kedua terletak pada upaya memberikan variasi tontonan sambil tetap menjaga kontinuitas cerita.
Dengan nuansa misterius yang semakin kental, Qodrat 2 siap mengantarkan penonton ke puncak petualangan spiritual yang lebih dalam.
Dari sudut pandang seorang jurnalis maupun pembaca, trilogi Qodrat bukan hanya hiburan visual namun juga sarana refleksi nilai-nilai kehidupan. Kehadiran film ini mengajak kita untuk merenung tentang makna kekuatan, persahabatan, dan pengabdian dalam hidup. Melalui perjalanan Qodrat, kita diajak untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki kodrat dan panggilan unik yang harus dijelajahi secara mendalam.