Pada tahun 2024, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp37 triliun atau Rp300 per saham kepada para pemegang sahamnya. Angka ini mencerminkan penurunan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) menjadi 67,4%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang mencapai 68,4%. Dengan harga penutupan saham BBCA di level Rp8.925 per saham pada Selasa (11/3/2025), imbal hasil dividen tercatat sebesar 2,8%. Laba bersih bank tersebut pada tahun lalu tumbuh hingga Rp54,8 triliun, meningkat 12,7% secara tahunan. Selain itu, rapat umum pemegang saham juga menyetujui perombakan struktur pengurus perseroan.
Dalam suasana penuh antisipasi, Bank BCA memutuskan untuk membagikan dividen final senilai Rp250 per saham, setelah sebelumnya telah memberikan dividen interim sebesar Rp50. Keputusan ini berasal dari laba bersih yang cukup signifikan, yaitu Rp54,8 triliun pada tahun 2024. Kinerja keuangan bank ini tercermin melalui indikator Return on Equity (ROE) sebesar 24,6% dan Return on Assets (ROA) sebesar 1,89%, yang menunjukkan efisiensi pengelolaan modal dan aset.
Berita lainnya datang dari perubahan struktur manajemen perseroan. Pemegang saham sepakat untuk memberhentikan Jahja Setiaatmadja sebagai presiden direktur dan menempatkannya sebagai presiden komisaris. Sebagai gantinya, Hendra Lembong ditunjuk sebagai presiden direktur baru. Sementara itu, John Kosasih diamanatkan sebagai wakil presiden direktur, dan Hendra Tanumihardja dipilih menjadi bagian dari dewan direksi. Semua keputusan ini akan resmi setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dari perspektif seorang jurnalis, langkah ini menunjukkan komitmen BBCA untuk terus berkembang melalui distribusi keuntungan yang adil kepada pemegang saham serta memperkuat fondasi manajerial. Perubahan kepemimpinan dapat membawa angin segar bagi strategi bisnis bank ke depannya, sementara pembagian dividen menjadi bukti nyata apresiasi terhadap loyalitas para investor. Hal ini menginspirasi pentingnya transparansi dan adaptasi dalam dunia bisnis modern.