Dalam upaya melindungi para investor, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau empat perusahaan publik yang mengalami lonjakan harga saham secara signifikan di luar kebiasaan. Perusahaan-perusahaan tersebut mencakup PT Xolare RCR Energy Tbk, PT Jaya Trishindo Tbk, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk, dan PT Imago Mulia Persada Tbk. Langkah ini dilakukan setelah BEI mendeteksi adanya Unusual Market Activity (UMA). Meskipun demikian, pihak BEI menegaskan bahwa pengumuman UMA bukan berarti ada pelanggaran hukum pasar modal.
Di kota Jakarta pada hari Rabu (7/5), BEI menyampaikan bahwa empat emiten telah masuk dalam daftar pemantauan akibat fluktuasi harga saham yang tidak lazim. Dalam konteks ini, masing-masing perusahaan memiliki catatan sejarah aktivitas perdagangan yang patut diperhatikan. Salah satu contohnya adalah PT Xolare RCR Energy Tbk, yang sebelumnya mengalami penundaan sementara perdagangan saham selama periode Mei hingga Juni 2024 sebagai bagian dari proses "cooling down". Selain itu, informasi terbaru terkait laporan tahunan dan keberlanjutan juga telah dipublikasikan pada tanggal 30 April 2025.
Sementara itu, PT Jaya Trishindo Tbk juga menghadapi situasi serupa pada bulan Mei 2024, ketika perdagangan sahamnya sempat dihentikan untuk beberapa waktu. Untuk PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk, BEI mencatat adanya UMA pada September 2024. Terakhir, PT Imago Mulia Persada Tbk memberikan penjelasan atas volatilitas transaksi pada awal Mei 2025.
Investor diimbau untuk tetap waspada dengan mempertimbangkan jawaban dari masing-masing emiten terkait permintaan konfirmasi dari bursa, serta mempelajari lebih lanjut tentang kondisi finansial dan rencana strategis perusahaan.
Secara keseluruhan, langkah ini menunjukkan komitmen BEI untuk menjaga integritas pasar modal dan melindungi kepentingan investor.
Sebagai seorang jurnalis, saya melihat pentingnya pendekatan proaktif seperti ini dalam menjaga stabilitas pasar modal. Informasi yang transparan dan tepat waktu dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih bijaksana. Hal ini juga menunjukkan bahwa BEI berupaya keras untuk menciptakan lingkungan investasi yang adil dan aman bagi semua pihak yang terlibat.