Pada hari Senin (31/3/2025), mantan pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun, Luhut Binsar Pandjaitan, mengunjungi rumah pribadi Jokowi di Kota Solo. Kunjungan ini terjadi dalam rangka silaturahmi Lebaran, di mana Luhut dan istrinya, Devi Simatupang, memanfaatkan kesempatan untuk berbicara dengan Jokowi secara pribadi. Selain menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangan selama bekerja sama, Luhut juga membahas pentingnya menjaga budaya santun Indonesia di tengah dinamika politik. Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam ini menyoroti harapan Luhut agar pemerintahan Prabowo Subianto dapat diberikan kesempatan untuk berkembang tanpa hambatan.
Di awal pertemuan, Luhut menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari tradisi silaturahmi pasca-Lebaran. Setelah bertemu dengan Prabowo Subianto, ia melanjutkan perjalanan untuk menyapa Jokowi. Dalam percakapan singkat dengan wartawan setelah pertemuan, Luhut menegaskan bahwa dirinya telah belajar banyak dari Jokowi selama sepuluh tahun membantu administrasi negara. Ia juga menekankan pentingnya penghargaan terhadap karya-karya baik yang dilakukan oleh pemimpin sebelumnya.
Selama pertemuan, Jokowi didengar memberikan pesan-pesan tentang kondisi ekonomi nasional. Meskipun Luhut enggan merinci isi pembicaraan tersebut, ia menyebutkan bahwa Jokowi tetap memperhatikan perkembangan ekonomi dan berharap pemerintahan Prabowo Subianto dapat mencapai sukses. Luhut sendiri, sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), menyadari tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Oleh karena itu, ia mendorong semua pihak untuk bersatu guna menciptakan suasana kerja sama yang lebih harmonis.
Luhut juga menyinggung pentingnya menjaga nilai-nilai budaya Indonesia dalam konteks demokrasi modern. Menurutnya, demokrasi harus disertai dengan rasa hormat terhadap mereka yang telah berkontribusi kepada negara. Ia menyesalkan beberapa komentar yang sering kali keluar dari koridor etika, terutama dari kalangan pengamat tanpa dasar data yang jelas. Hal ini, menurut Luhut, hanya akan mempersulit jalannya pemerintahan baru.
Dalam sambutannya, Luhut menyoroti program "makan bergizi gratis" yang menjadi salah satu inisiatif pemerintah sebelumnya. Ia menegaskan bahwa program ini memiliki potensi besar, namun membutuhkan waktu untuk menunjukkan hasil nyata. Dengan dukungan dari para ahli kemiskinan, Luhut yakin bahwa program ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat jika diteruskan dengan benar.
Kunjungan Luhut ke Jokowi di hari Lebaran mencerminkan nilai-nilai persaudaraan dan penghormatan dalam tradisi Indonesia. Melalui pertemuan ini, ia tidak hanya menyampaikan permintaan maaf, tetapi juga menekankan pentingnya solidaritas nasional dalam menghadapi tantangan masa depan. Pesan utama dari dialog tersebut adalah perlunya sikap bijaksana dan inklusif dalam membangun bangsa yang lebih kuat dan sejahtera.