Pasar
BTN Syariah Menuju Transformasi: Akuisisi Bank Victoria Syariah
2025-03-26

Dalam langkah strategis untuk memperkuat posisinya di sektor perbankan syariah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) berencana mengakuisisi seluruh saham Bank Victoria Syariah (BVIS). Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menyatakan bahwa akuisisi ini akan menjadi pijakan bagi BTN untuk memisahkan unit usaha syariahnya menjadi bank umum syariah baru. Melalui proses penggabungan dan pemisahan ini, diharapkan muncul entitas yang lebih besar serta kompetitif dalam menawarkan layanan keuangan syariah.

OJK memberikan dukungan penuh atas rencana konsolidasi ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan stabilitas dan efisiensi di industri perbankan syariah Indonesia. Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu, menjelaskan bahwa nilai transaksi akuisisi diperkirakan mencapai Rp 1,6 triliun, termasuk aset berupa Surat Berharga Negara (SBN) dan loan equity milik BVIS. Setelah proses akuisisi selesai, BTN berencana mentransformasikan BVIS menjadi lembaga penyedia pembiayaan rumah berbasis syariah.

Pada tahap awal, BTN harus mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Maret 2025. Setelah itu, persiapan teknis akan dilakukan selama dua bulan hingga kepemilikan resmi dapat dipindahkan pada Mei atau Juni. Rencana transformasi ini dijadwalkan rampung pada Oktober 2025 dengan peluncuran operasional BTN Syariah.

Proses akuisisi ini juga melibatkan penyerahan seluruh kepemilikan saham BVIS oleh pemegang saham mayoritas seperti PT Victoria Investama Tbk., PT Bank Victoria International Tbk., dan Balai Harta Peninggalan Jakarta. Saat ini, aset Bank Victoria Syariah telah mencapai Rp3,32 triliun per triwulan III-2024, membuatnya menjadi kandidat ideal untuk integrasi ke dalam ekosistem BTN.

Keputusan untuk mengambil alih BVIS bukan hanya didasarkan pada ukuran aset yang cukup signifikan tetapi juga pada potensi pertumbuhan bisnisnya. Dengan modal dasar Rp1,06 triliun, BTN optimistis bahwa akuisisi ini akan membuka jalan bagi pengembangan produk inovatif, terutama di sektor pembiayaan perumahan berbasis syariah.

Berkat sinergi antara OJK, manajemen BTN, dan pemegang saham BVIS, langkah ini diharapkan bisa memberikan kontribusi positif kepada sektor keuangan nasional. Dengan pendanaan internal yang telah disiapkan, BTN siap merealisasikan visinya untuk menjadi pelopor dalam transformasi digital dan layanan keuangan syariah.

Transformasi ini tidak hanya memperkuat eksistensi BTN di pasar perbankan syariah tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah secara keseluruhan. Langkah-langkah yang telah direncanakan dengan matang ini diyakini akan membawa dampak positif bagi semua pihak yang terlibat, baik dari segi finansial maupun operasional.

More Stories
see more